LURUSKAN AKU DENGAN BIJAKMU

Rabu, 05 Agustus 2009
NO TITLE 1# :LURUSKAN AKU DENGAN BIJAKMU
Bisakah kau bertutur sedikit lebih lembut ??
Mungkin dengan mengubah susunan kalimatmu, dan mengganti pilihan kata yang kau pakai
Jika menurutmu aku aneh dan sangat bertolak belakang denganmu, maka katakanlah aku unik…
Jika dalam pandanganmu aku bodoh, bahasakanlah itu agar terdengar “hm.. kamu harus belajar lebih banyak ya…”
Jika kau tahu aku kurang pandai mengelola emosi, pahamkan aku dengan nasihat menyejukkan tentang apa itu sabar..
Tidak..! kau tidak perlu mengubah makna kalimatmu… !
Dengan diksi yang berbeda, aku pun tetap mengerti maksudmu
Apa? Itu sulit bagimu? Ya! aku tahu kau tegas lagi apa adanya… apa yang kau katakan adalah gambaran hatimu… Baiklah.. aku mencoba mengerti itu…
Kalau begitu, aku hanya memintamu menurunkan sedikit nada suaramu, atau memberi jeda dalam setiap tutur yang kau ucap… setidaknya, memberiku sedikit waktu untuk mencerna kata-katamu…
Sebab beda kata, beda pula kesannya… Jangan salahkan jika aku justru tak kunjung berubah ketika kau ingatkan dengan cara lamamu itu…
Karena… jauh lebih sulit bagiku menangkap maksud kata-kata bernada tinggi yang tajam menusuk.. Hatiku harus menetralkan racunnya terlebih dahulu, baru otakku dapat memakannya. Malah, terkadang tidak semudah dan secepat itu.. aku juga harus merelakan pundit-pundi air dibalik kantung mataku berkurang jika hatiku tidak sanggup mencuci kata-katamu sendirian
Dan lagi.. bukankah Rabb-mu pernah berfirman lewat lisan Rasul-Nya? “Sesungguhnya lunak itu tidak terletak pada sesuatu melainkan menambah kebaikan, dan tidak tercabut dari sesuatu melainkan menambah keburukan..” **
Kau harus tahu.. aku wanita…
Perasaanku jauh lebih peka daripada akalku. Dia yang maju lebih dulu ketika aku melihat, mendengar, , berpikir, dan bertutur…
Sering aku berpikir pendek…
Tak hanya sekali aku bertindak sebelum menimbang akibatnya…
Kalau memang, ada sifatku yang tidak kau suka..
Jangan terburu menyalahkanku… jangan tergesa membenciku… jangan cepat-cepat kau patri sifat itu dalam hati dan pikirmu … Pasti ada sifat lainku yang kau sukai *
Daripada kau menyakitiku dengan mengungkitnya tiap kali aku membuatmu kesal, bagaimana jika kita memperbaikinya bersama??
Bukankah kita dibentuk oleh lingkungan yang berbeda??
Itulah mengapa kita harus saling bercermin…
Agar bisa saling merapikan jika ada yang masih terlihat berantakan
Aku wanita… yang tercipta dari rusuk yang bengkok
Jika kau paksa luruskan, aku patah… namun jika kau biarkan, aku akan tetap bengkok…**
Jika kau halus, aku akan jauh lebih lembut. Namun jika sebaliknya, maka lebih baik aku diam…
Sebab melawanmu sama saja aku melawan-Nya… tetap saja aku akan kalah baik didepanmu atau di depan-Nya, karena kedudukanku..
Bisa kan?? Bisa ya… kalau tidak bisa, maka …
Djogdja, 6 Agustus 2009
http://www.rizkieyania.blogspot.com
Footnote:
* Hadits Riwayat Muslim
** Hadits Riwayat Bukhari-Muslim
(Redaksi haditsnya bisa dilihat langsung di Riyadhus Shalihin Jilid 1)
Gosh! Mellow banget… Lagi belajar nulis nih… hihihihi…. :p kebetulan dapat idenya ini…
Pengen ketawa pas baca ulang… mellow banget….hahaha! Susah juga ternyata ngarang kata-kata melankolis… hihihi ^_^

PERTANYAAN YANG MEMBUKTIKAN CINTA

Senin, 03 Agustus 2009
Suatu malam.. saat saya sudah hampir menyelam di laut busa (kasurnya dari busa) ada sms masuk. Dari seorang sahabat. Dia bertanya:
“apa pertanyaan yang bisa membuktikan bahwa kita masih mencintai seseorang?” (cinta lawan jenis-red), kebetulan teman saya itu mempunyai pacar . Sebut saja, A
Hm… cinta?? Tema yang tidak cukup menarik buat saya sebenarnya, kala itu saya balas:
“gak tau ik.. aku belum pernah mengaplikasikan langsung pada orang.. hehe..”
Sesaat kemudian, sms-nya datang lagi, isinya jawaban dari A (ternyata pertanyaan tadi dia kirimkan juga ke A, dengan bahasa yang berbeda. Saya lupa apa, kalo gak salah gini: “ apa sih yang kamu suka dari aku?” ). Dan balasan A?:
“ aku mencintai sesuatu yang selalu ada pada kamu, dan aku yakin itu tidak akan hilang..”
Bangun cinta itu (saya lebih suka bangun daripada jatuh,hehe) kalo menurut saya ada alasannya. Bener gak? Or it just happened and we don’t even know why? Ah, kaya’nya gak deh..
Ya! Bukankah kita mencintai seseorang karena ada sesuatu yang kita suka darinya. Jika itu hilang, Masihkah kau mencintaiku?? hehe, kaya’ judul acara reality show aja!
Seperti misalnya, kita suka pada seseorang karena dia gak merokok. Eh, pada lain kesempatan, kita baru tahu kalo ternyata orang itu adalah perokok berat, pecandu pula (misalnya lho..) . “Ih, koq ternyata dia kaya’ gitu yaa..??” ekspresi rasa kecewa itu pasti muncul…
Jika sesuatu yang kita sukai itu hilang, Mungkin rasa cinta itu juga akan berkurang. Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari jawaban A tadi??
Cintailah sesuatu yang tidak mudah hilang dari pasangan kita… (Oh iya.. pasangan disini maksudnya jodoh, bukan pacar.. karena pacar kita belum tentu jodoh kita. Oh iya lagi.. kalo dalam Islam yang menghalalkan pacaran itu akad nikah.. ayo, yang pada punya yayang, pacarannya habis nikah aja, oke! Hehe)
Tentu bukan hal-hal yang menyangkut materi atau fisik. Lho, emang gak boleh??
Ya gak gitu… boleh-boleh aja. Siapa tho, yang gak pengen dapet pasangan yang selain baik hati, ramah, dan tidak sombong, tapi juga good looking dan mapan? Tidak perlu membohongi diri sendiri… Itu wajar, itu lumrah, itu fitrah!
Tapi kalo kita hanya melihat dan mencari dengan menitikberatkan itu saja… ya.. mungkin gak akan bertahan lama.. Hal-hal dunia bisa lebih cepat hilang, bahkan sebelum kita meninggalkan dunia itu sendiri, bukan?
Maka, apa yang Rasulullaah saw. Perintahkan untuk kita utamakan dari kriteria yang biasanya dicari orang?? Fisik? Harta? Kedudukan? Bukan…!
Fisik yang dibanggakan akan habis dimakan usia
Harta yang diandalkan sangat mungkin Allah ambil lagi sebelum kita sempat menikmatinya..
Keturunan? Tidak berarti apa-apa kalo akhlak diri sendiri tercela
“maka pilihlah yang bagus agamanya. Jika tidak, berdebu tanganmu (celaka/menyesal- red) ” begitu bunyi akhir sabda beliau saw. yang diriwayatkan Imam Bukhari
Kenapa? Karena memilih yang baik agamanya, itu berarti tanggung jawab, setia, pengertian, menjaga harta dan kehormatan, saling percaya, menerima apa adanya, dan hal-hal lain yang kita anggap penting dalam pernikahan sudah tercakup di dalamnya. Islam sudah merinci dengan detail masing-masing hak dan kewajiban pasangan..
(Hm.. bolehlah kapan-kapan kita diskusi lebih lanjut soal ini, oke?? Hehe)
Ingin cinta tahan lama?? Cintailah sesuatu, yang dalam keadaan apapun, akan tetap ada pada pasangan kita.. dan kita yakin bahwa cukup dengan itu saja, kita akan bahagia… apa itu?? Silahkan simpulkan sendiri… ^_^

MARAH NIH!!

Minggu, 02 Agustus 2009
Have u ever been angry?? Have u ever? Ever have u? hehe…
Pernah marah?? haha.. pertanyaan retoris..! setiap orang pasti pernah.. yang paling sabar sekalipun! Atau, meski dalam hati sekalipun!
Kenapa marah?? banyak alasan... yang paling sering mungkin dikecewakan orang atau keadaan...
termasuk juga ketika ada kata-kata yang menyakiti hati kita..
"kata-kata itu lebih tajam dari seribu pedang" , begitu kata sebuah buku. hanya karena kata, bisa jadi dua orang yang tadinya bersahabat menjadi musuh yang saling serang... bisa jadi dua orang yang tadinya saling menyayangi menjadi saling benci dan menjatuhkan..
terlebih, mungkin sudah jadi watak manusia yang "lebih mudah mengingat kejahatan yang dilakukan orang lain terhadapnya daripada mengingat kebaikannya"
may be that's why, terbit pepatah "kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah" atau juga ada hadits tentang wanti-wanti Rasulullah kepada kaum wanita agar tidak mengkufuri kebaikan suaminya… “Apabila engkau senantiasa berbuat baik kepada salah seorang diantara mereka lalu mereka mendapatkan perlakuan buruk darimu, niscaya akan mengatakan,”Aku tidak pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu”(HR. Bukhari Muslim) itu penggalan haditsnya…
hanya karena kesalahan yang sangat sepele dan kebetulan itu menyentuh area sensitif di perasaan kita.. lupa sudah dengan semua kebaikan yang pernah kita dapat...!
sering kan, bertengkar dengan sahabat atau teman sendiri hanya karena salah ngomong?? Padahal jalinan ukhuwah mungkin sudah dalam hitungan tahun…
atau kalo gak, mungkin pernah juga kita sakit hati, trus nyari-nyari alas an untuk membela diri plus marah-marah ke orang yang ngritik kita.. meskipun itu benar.. Yap, manusia juga lebih mudah mencari-cari kesalahan orang daripada menyadari kekurangan diri sendiri yang seabreg..
Then, apa yang biasanya dilakukan orang kalo sakit hati?? Hm.. yang paling sering ya membalas dengan perlakuan yang sama pada saat itu juga…
Gasp!! Itu wajar banget..! kayaknya emang udah naluri manusia (terutama wanita.. hihi ^^) untuk berbuat seperti itu.. tapi,, apakah itu yang terbaik?? Kaya’nya justru itu yang menerbitkan masalah berikutnya…
Maka benarlah jika Rasulullaah mengajarkan… “Apabila salah seorang diantara kalian marah dalam keadaan berdiri duduklah, jika belum hilang maka berbaringlah. “ Selain itu juga disuruh berwudhu, baca ta’awudz, dan diam…
Intinya adalah.. disuruh tenang dulu… karena seringkali ketika marah akal jadi tertutup.. (kaya’ orang mabok kali, ya) dan bisa melakukan hal-hal yang menyebabkan kita menyesal pada akhirnya… “ Think twice think wise”, right??
Trus, apalagi?? Forgive.. then forget! Maafkan… Lupakan.. ! bahkan kalo perlu balas dengan kebaikan… “mendadak orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi sahabat karib.. “ begitu bunyi firman Allah di Q.S 41: 34
“tapi kita kelihatan kalah donk… lagian aku gak terima digituin!! ” ya.. ya.. ya..! saya mengerti sekali bahwa tiap orang akan berusaha mempertahankan harga dirinya..
Tapi.. Bodo amat… ! Biar aja kalah… tapi di mata Allah, we are d’ real winner… ! menang karena mampu menahan hawa nafsu meskipun sebenarnya kita sangat berhak untuk marah… hehe
Susah?? Bangeedh… !!
Makanya bunyi ayat 35 dari Q.S 41 tadi adalah “ sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar… “
“Dan tiada orang yang mendapat karunia Allah yang lebih baik daripada kesabaran..” begitu bunyi sabda Nabi saw. Yang lain yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim…
“Barangsiapa yang mampu menahan marahnya padahal dia mampu memuaskannya, maka kelak pada hari kiamat, Allah akan memanggilnya di depan sekalian makhluk, kemudian disuruh memilih bidadari sekehendaknya” (HR. Abu Dawu, Tirmidzi)
Ck..ck..ck.. beruntunglah kalian wahai orang-orang yang punya sifat dasar sabar.. (hiks.. jadi ngiri.. T_T)
Masih susah?? Hm.. inget2 aja hadits-hadits Nabi tentang sabar dan marah… Insya Allah bisa menguatkan..
Aku jadi inget nasihat seorang ustadz di sebuah kajian.. “ kalo ada yang marah atau ngata2in kita.. diem aja… kalo diem, kamu dapat pahala… tapi kalo kamu bales…kamu ikutan dosa… buang2 tenaga pula! “ dan jangan lupa.. setiap kata yang kita ucapkan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak…
Kalo boleh ngedit lagunya heal the world-nya jacko, jadi gini: “heal the heart… /make it a better place../ for you and for me and the entire human race../ there are.. people crying,,, /if you always show your emotion (when u angry, red-)/ make it a better place for you and for me..” hehehehe
Mau surga?? Sabaaar…. ^^
NB: Hm.. yang menulis ini tidak lebih baik daripada yang membaca.. mohon diingatkan selalu.. ^^