Mandi Sehat, Mandi Segar.

Jumat, 05 Juni 2009
Menurut penelitian terbaru, mandi ternyata tidak hanya baik untuk membersihkan kotoran dan menjauhkan stress, tetapi juga memiliki peranan penting meningkatkan sistem imun. Sebuah studi yang diterbitkan The New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa penderita diabetes yang menghabiskan hanya setengah jam berendam dalam bak air hangat mampu menurunkan tingkat gula darah sekitar 13 %.
Penelitian terpisah di Jepang menunjukkan bahwa 10 menit berendam dalam air hangat mampu memperbaiki kesehatan jantung baik pria maupun wanita, membantu mereka menjalani treadmill test dengan lebih baik dan mengurangi rasa sakit. Tak heran, di musim dingin sekalipun, justru masyarakat Jepang memanfaatkan air yang nyaris beku untuk mandi. Caranya? Dengan menceburkan diri. Data penelitian di atas, serta tingginya angka harapan hidup pada masyarakat Jepang jelas memberikan kesan tersendiri.
Trus gimana biar mandi bisa benar-benar memberikan efek yang bermanfaat bagi tubuh. Mandi yang efektif, tergantung dari efek mana yang dibutuhkan oleh tubuh. Apa aja? :
1. Mandi air dingin di pagi hari. temperature yang dianjurkan sekitar 12-18ยบC. Mandi air dingin sangat baik meredakan ketegangan(stress) dan dapat meningkatkan gula darah. Inilah alasan kenapa orang Jepang memilih mandi dengan air dingin di pagi hari, meski tersedia pilihan menggunakan air hangat. Energy yang diperlukan seharian untuk siap menempuh ketegangan hari itu menjadi jawabannya. Alasan serupa menjadi jawaban kenapa mandi sebelum subuh (atau dalam rentang berhawa dingin)dapat menyegarkan.
2. Mandi air hangat di sore hari. sebaliknya, mandi air hangat sekitar 32-35ยบC membuka pori-pori yang dapat mengeluarkan toksin. Mandi air hangat juga dapat membantu menurunkan gula darah, menyembuhkan sakit otot, dan membantu menjaga usus besar bekerja dengan baik. Mandi seperti ini dipilih setelah selesai beraktivitas pada sore hari, mengingat banyaknya zat racun yang telah terserap seharian.
Islam ternyata juga menyebutkan soal mandi ini dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a (Subhanallaah….) Rasulullah saw. Bersabda: “Haq setiap muslim adalah mandi (paling sedikit sekali) dalam tujuh hari dan membersihkan kepala dan badannya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bagi seorang Muslim, mandi merupakan salah satu bentuk syukur, terlebih lagi di negara yang masih dikaruniakan-Nya air melimpah seperti Indonesia ini. Nah, karena manfaatnya besar untuk tubuh, sobat-sobat yang masih punya kebiasaan gak mandi, mulai sekarang biasakanlah mandi dengan rutin, ok! 
“Maka gemericiklah air mancur Damaskus dalam
kesucian Thaharah, ketika para “bangsawan” di London
menganggap mandi adalah aktivitas berbahaya…”
(Salim A. Fillah)

Sumber: Super Health-Egha Zainur Ramadhani

hukum Lewat di depan orang shalat

Mungkin sebagian di antara kita masih ada yang ragu tentang boleh tidaknya lewat di depan orang sholat. Sebagian orang malah beranggapan lebih baik lewat di depan orang sholat daripada lewat di depan orang yang sedang berdzikir. Hehe… padahal kebalik ni… Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Jahm, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika orang yang berjalan di hadapan orang yang sedang shalat mengetahui dosa yang ditanggungnya, niscaya berdiri 40 baginya adalah lebih baik daripada berjalan di hadapan orang shalat.” (HR. Bukhari)
Abu An-Nadhr berkata: “Aku tidak mengetahui, apakah beliau mengatakan, ’40 hari, 40 bulan, atau 40 tahun’
Wah, ternyata gak main-main sobat! berdiri selama 40 itu lebih baik daripada lewat di hadapan orang shalat! Dan Rasulullaah tidak memberikan keterangan lebih lanjut, bisa jadi 40 hari, 40 bulan, atau 40 tahun.
Jadi sekarang kita harus lebih hati-hati kalo shalat di tempat umum. Perhatikan dulu ketika akan lewat di depan orang, dia sedang shalat atau tidak. Kalo iya, sebaiknya ditunggu dulu sampai selesai atau ambil jalan lain.
Begitupun dengan yang shalat, sebaiknya tidak di tengah-tengah jalan sehingga menghalangi orang yang mau lewat. Rasulullah bahkan memerintahkan untuk membuat sutroh (sesuatu yang dijadikan sebagai penghalang, apa pun bentuk/jenisnya), gunanya untuk mencegah orang lewat di hadapannya.
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi saw. Bersabda: “Apabila salah seorang di antara kamu shalat, maka hendaklah ia meletakkan sesuatu dihadapannya. Kalau tidak ada, hendaklah ia tancapkan tongkat; dan kalau ia tidak membawa tongkat, maka garislah sebuah garis, maka tidak akan mengganggunya (shalatnya-pen) binatang yang lewat di depannya” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah) dan disahkan oleh Ibnu Hibban, hadits hasan
Wallaahua a’lam