tag:blogger.com,1999:blog-42937479177951010142023-11-16T06:59:26.227-08:00KaTaLoG KeHiDuPaNdare to share \(^0^)/Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.comBlogger39125tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-39354012694715742382013-02-02T15:52:00.000-08:002013-02-11T02:40:55.888-08:00Melarung Cinta Lalu<br />
<div class="post_title" style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 22px; font-weight: bold; line-height: 1.3; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 19px;"><em style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">Mengetahui bahwa kau bukanlah (lagi) yang terpenting bagi seseorang, memang menyakitkan. Tapi jutsru itulah alasan yang sangat cukup untuk membuatmu sadar, bahwa kau harus melanjutkan hidupmu lagi, seperti laiknya orang normal. Memandang segalanya dengan lebih objektif. Berusaha lagi, untuk meraih harapan lain yang kau tahu pasti, peluangmu untuk meraihnya sama besarnya dengan peluangmu untuk kehilangannya.</em></span></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
<em style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">Bukan lagi harapan-harapan semu yang menyakitkan, karena kau tafsirkan atas asumsimu sendiri. Harapan semu yang tampak tak pernah memberimu kepastian, karena kecenderungan membuatmu timpang memandang peluangnya. Sebab kau selalu sigap ingin memiliki, tapi malas melatih hati untuk kehilangan.</em></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Dia sudah move on darimu. Bahagia dengan seseorang lain disana, yang tentu saja, itu bukan kamu.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Lalu kau masih disitu? Jalan di tempat meratapi kesedihan yang itu-itu lagi?</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Mungkin kariermu lebih cemerlang dari sebelumnya, prestasimu luar biasa mengagumkan dari biasanya.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Aku maklum. Dengan seluruh energi kebencian, sakit hati, penyesalan, kesedihan, keinginan untuk melupakan, dan entah apalagi, mudah saja kau kerahkan seluruh waktumu untuk bekerja, berusaha tidak memberi ruang untuk waktu luang, menghampirimu dengan kenangan menyakitkan masa lalu itu.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Tapi hatimu? Ah, hatimu tidak bergerak sejengkalpun…</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Tetap diam disitu. Dengan memori yang sama milik beberapa tahun silam.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Tiap kali otakmu berusaha mengingatkan agar kau segera pulih, kau gegas-gegas memberi alasan bahwa hal-perihal cinta tidak pernah masuk di akal. Irasional. Tidak butuh penjelasan.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Kau bisa saja terus-menerus membiarkan dirimu tampak menyedihkan. Lalu membuatnya merasa bersalah dengan melimpahkan kesalahan, bahwa itu semua adalah karenanya.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Tapi apa yang kau harapkan darinya? Apa yang bisa dia lakukan untukmu sekarang? Memintanya datang lagi padamu? Berusaha meyakinkan lagi bahwa kau adalah yang terbaik untuknya?</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Bahagiakah kau dengan cinta yang dipaksakan?</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Bahagiakah kau dengan merebut kebahagiaan orang lain?</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Cinta itu demikian adanya, sayang… dia hanya sebuah hal yang memberi kebebasan bagi perasanya untuk menafsirkan cinta dengan persepsi mereka masing-masing. Dan tiap tafsir, akan sangat mempengaruhi bagaimana kau memperlakukan cinta kemudian.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
<em style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat luka itu akan kembali menganga. Kau dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut**</em></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Jika kau terjemahkan cinta adalah sebuah rasionalitas sempurna, maka sesakit apapun pengalaman itu, kau tidak akan dengan mudahnya membiarkan hatimu untuk merasa luka terus-menerus.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Lepaskan, sayang… , jangan lupakan…! Karena itu akan membuatmu semakin sakit…</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Berdamailah…! Berdamailah dengan hatimu.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Berdamailah agar bahagianya juga menjadi bagian dari bahagiamu. Sama seperti yang selama ini selalu dia harapkan untukmu. Agar kau pun segera bahagia, meski bukan dengannya.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Beri kesempatan bagi cinta-cinta lain yang akan datang mengetuk hatimu.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Seperti kau tahu ambang kesedihan tiap orang selalu berbeda, maka kaulah yang sebenarnya mengatur hatimu untuk merasa sedih, sakit, atau luka.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Bahagiamu tidak ditentukan oleh siapapun. Kau yang bertanggung jawab atas kebahagiaanmu sendiri.<br />
<br />
Kau tak perlu mencarinya hingga jauh kemana. Karena bahagia itu dekat.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Ada di setiap hati yang selalu merasa cukup dengan pemberian-Nya. Ridho dengan semua yang ditakdirkan-Nya untukmu. Berbaik sangka dan percaya bahwa apa yang Dia beri untukmu selalu yang terbaik. Lalu berterima kasih pada-Nya, dan menunggu dengan sabar kebaikan-kebaikan itu mewujud, satu demi satu.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Ada banyak hal ghaib yang tidak pernah kau tahu. Masa depanmu. Bahkan 24 jam dari sekarang? Tahukah kau apa yang akan terjadi?</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Mungkin saat ini kau masih rajin bertanya “Kenapa??”</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Tapi kelak, ada masanya kau akan bersyukur, mengapa tidak semua do’a-do’amu dikabulkan oleh-Nya.. :)</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
Menyembuhlah! Tak ada pilihan lain kecuali kau harus terus melanjutkan hidup.<br />
<br />
Ruang renung, 3/2/2013</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
**Tere Liye-Sepotong Hati yang Baru</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
NB: Panggilan sayang, ga definitif lho... Untuk semua orang yang hatinya sedang sakit, dan butuh dukungan untuk segera hidup kembali :)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipcg6O98CPNhHMpt6X_0StcsedAcrhwGw2xaQnuh9ClZ8LglFMzxroFKhCdIH0QKZZX_pp4AykRof_ZB-bN5tm2AIPw5oV6JvtjiA_AKrZBkl4gsZVOh_RMU-u4yedp6oRWDaMqV7IDx0/s1600/Quote-on-accepting-the-past.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipcg6O98CPNhHMpt6X_0StcsedAcrhwGw2xaQnuh9ClZ8LglFMzxroFKhCdIH0QKZZX_pp4AykRof_ZB-bN5tm2AIPw5oV6JvtjiA_AKrZBkl4gsZVOh_RMU-u4yedp6oRWDaMqV7IDx0/s400/Quote-on-accepting-the-past.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
<br /></div>
Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-42746923580235239182013-01-25T15:47:00.002-08:002013-01-25T15:50:35.175-08:00Hati-Hati Merasa<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwMnr5ybmSBkTvDnyarg8ZbwtRZBIMyPP2TWT2fvF6GZ14mg2ULQ_FNjzzfZS568K2pwn4UU_iZRMwbK6pQmEvz8TMqB2EwhSJkQSBQHVAAnmAjNiK5ByUBwsJv7HKpr3yY-Xl2A6A-zY/s1600/whisper.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwMnr5ybmSBkTvDnyarg8ZbwtRZBIMyPP2TWT2fvF6GZ14mg2ULQ_FNjzzfZS568K2pwn4UU_iZRMwbK6pQmEvz8TMqB2EwhSJkQSBQHVAAnmAjNiK5ByUBwsJv7HKpr3yY-Xl2A6A-zY/s320/whisper.jpg" width="240" /></a></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Helvetica Neue', HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #444444; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Menyedihkan itu kalo kamu merasa punya banyak sahabat, lalu suatu saat sadar, sebenarnya mereka cuma datang karena ada perlu denganmu </span></div>
<div style="color: #444444; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Menyedihkan itu kalo kamu merasa disukai seseorang karena dia begitu perhatian , lalu suatu saat sadar, sebenarnya dia memang baik ke semua orang</span></div>
<div style="color: #444444; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Menyedihkan itu kalo kamu merasa presentasimu mengagumkan, lalu kamu dengar sebuah <em style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">celetukan</em>, “ah gitu doang mah gue juga bisa!”</span></div>
<div style="color: #444444; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan paling menyedihkan itu, kalo kamu merasa amal baikmu sudah cukup banyak, lalu saat buku amalmu disodorkan, kamu baru sadar, semua sudah habis karena amal burukmu pada orang lain <a href="http://mromi.wordpress.com/2011/08/19/orang-yang-bangkrut-di-hari-kiamat/">(orang bangkrut di hari kiamat)</a></span></div>
<blockquote style="border-left-color: rgb(220, 220, 220); border-left-style: solid; border-left-width: 4px; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px; padding-left: 15px;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
<em style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #444444;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Menyedihkan itu kalo kamu tahu sebuah kenyataan, lalu kamu sadar, bahwa selama ini kamu hanya </span></span><strong style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #e06666;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">MERASA</span></span></strong></em></div>
</blockquote>
<div style="color: #444444; font-size: 14px; line-height: 19px; margin-bottom: -5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Hati-hati dengan merasa</span></div>
Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-11806722892459567072013-01-19T00:05:00.000-08:002013-01-18T09:02:08.626-08:00Memilih yang Tiada<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;">
<span dir="LTR">Semalam
ini, selepas shalat isya yang terlambat karena tertidur, aku hanya berdiam di kamar. Bingung memilih.
Akan melanjutkan menuliskah, membaca, mengerjakan soal UKDI, atau menonton
X-factor (:p).</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;">
<span dir="LTR">Selama
beberapa menit hanya termenung, melihat cermin, mengingat potongan-potongan
kejadian, mempertimbangkan pilihan-pilihan tadi, menatap cermin lagi, kembali mengingat banyak hal yang sayangnya,
masih hal-hal menyedihkan tentang itu lagi.</span><span lang="AR-SA"></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;">
<span dir="LTR">Lalu
aku akhirnya memutuskan, berjalan ke seberang kamar, bilang pada seseorang yang selalu aku minta menemaniku tidur saat
aku pulang ke rumah</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;">
<span dir="LTR"> "Ibu, ayo kita tidur" </span><span lang="AR-SA"></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;">
<b><span style="color: #e06666;"><i><span dir="LTR">Kau
tahu, diantara begitu banyak pilihan dalam hidup, yang terlalu kita takutkan
resikonya, kita pertimbangkan benar-benar akibatnya, pada akhirnya kadang kita
justru tidak memilih apa-apa, atau memilih apa-apa yang tidak pernah ada
diantara pilihan-pilihan itu. Dan itu jugalah memilih.</span></i></span></b></div>
<div align="right" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;">
<span dir="LTR"><b><span style="color: #e06666;"><i>Mungkin
ingin mencoba peruntungan dari hal-hal yang tidak pernah kita pikirkan
sebelumnya. Hal-hal yang tidak kita pikirkan resiko dan akibatnya terlalu lama
seperti pilihan-pilihan sebelumnya. Karena kita sudah terlalu lelah menimbang.</i></span></b> </span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;">
<span dir="LTR">-Bahkan
setelah memilih untuk tidur, dan ibuku juga sudah tidur sedari tadi, aku masih
berkutat di depan laptop, membuka tumblr dan blog, lalu menulis ini. :p-</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: left;">
<span dir="LTR">Selamat
rehat :)</span><br />
<br />
<span dir="LTR"><i>Ruang renung, 19-1-2013</i> </span></div>
Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-25444859968939812212012-10-06T17:41:00.001-07:002012-10-06T17:41:15.483-07:005-10-12<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizbUpnEbkl9F0JcfeZGnFBl6WcYJy6YzeFe1UUvwfly5ySghiYDpHH139MDjs7EBzNudxRbLbCydUPc3JlgQTmPw7y2wUofT3tqOpfGqhyfU2z-b90zbgWQU55lwll_qqFSE7VH5pm-Ao/s1600/297080d9dfeddf5b7bcf75fd3761de57.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizbUpnEbkl9F0JcfeZGnFBl6WcYJy6YzeFe1UUvwfly5ySghiYDpHH139MDjs7EBzNudxRbLbCydUPc3JlgQTmPw7y2wUofT3tqOpfGqhyfU2z-b90zbgWQU55lwll_qqFSE7VH5pm-Ao/s320/297080d9dfeddf5b7bcf75fd3761de57.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
Banyak, yang nggak ngerti...</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
lalu terluka, dan saling menyalahkan</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
Karena itu, </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
aku takut bicara tentang hati</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
Maka aku tuliskan saja,</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
dan mungkin aku kirimkan ke.....</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
Entah kemana :)</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #e06666; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">#Kugy-Perahu Kertas</span></div>
</blockquote>
</blockquote>
Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-26129412827365560662012-06-02T11:58:00.001-07:002012-06-02T12:02:12.552-07:00Valuable<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOWZ-aixr58Ywa_-xVofbs1Q93GhoOJUTIrIkXlprJZvSGCc80eZjhZ-CgyfQlZXVJT5m8pDfz28mhfpynUVVx2ys7wTDNKxaYqy10muExHiDtRvsLLhz4EoNEKDodARFx0_8hCnl46gE/s1600/15383297.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOWZ-aixr58Ywa_-xVofbs1Q93GhoOJUTIrIkXlprJZvSGCc80eZjhZ-CgyfQlZXVJT5m8pDfz28mhfpynUVVx2ys7wTDNKxaYqy10muExHiDtRvsLLhz4EoNEKDodARFx0_8hCnl46gE/s400/15383297.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
Kie,</div>
<div style="color: black;">
kalo kamu ngerasa sedih, takut, kecewa dengan dirimu sendiri, atau tidak berarti…</div>
<div style="color: black;">
Selalu ingat, bahwa setidaknya ada orang-orang yang bahagia</div>
<div style="color: black;">
hanya karena kamu ada...</div>
<div style="color: black;">
****</div>
<div style="color: black;">
Kalo kamu terlalu sedih untuk memikirkan orang-orang itu,</div>
<div style="color: black;">
cobalah untuk mengingat,</div>
<div style="color: black;">
setidaknya ada 1 orang yang menganggap kamu berharga</div>
<div style="color: black;">
hanya karena kamu ada…</div>
<div style="color: black;">
****</div>
<div style="color: black;">
Karena itulah kebenarannya,</div>
<div style="color: magenta;">
<b>apa adanya kamu, kamu berharga :)</b></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
11/11/11, 11.32 p.m<br />
-sms seorang teman-Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-44879343739235290542012-05-21T09:22:00.001-07:002012-05-23T12:05:19.455-07:00Untold Story<div style="color: black;">
<link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link>
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
text-align:justify;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
p.MsoNoSpacing, li.MsoNoSpacing, div.MsoNoSpacing
{mso-style-priority:1;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-style-link:"No Spacing Char";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
span.NoSpacingChar
{mso-style-name:"No Spacing Char";
mso-style-priority:1;
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"No Spacing";
mso-ansi-font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-hansi-font-family:Calibri;}
span.commentbody
{mso-style-name:commentbody;
mso-style-unhide:no;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBRB99_b2N-l9goQwSqCSGNmhImFUJGyZDyy3YlnhiF4xBbYEnccSrKbDIDWqliKt_LF41yaBm-Prm8OU_OMqLAOwqrzz6eUkEPfmHITyQR2poPrV-XXxz3C4nYcswQqvjqLdYM5dvb_Q/s1600/1329699316145190471.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBRB99_b2N-l9goQwSqCSGNmhImFUJGyZDyy3YlnhiF4xBbYEnccSrKbDIDWqliKt_LF41yaBm-Prm8OU_OMqLAOwqrzz6eUkEPfmHITyQR2poPrV-XXxz3C4nYcswQqvjqLdYM5dvb_Q/s1600/1329699316145190471.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: center;">
Dan diantara
pesan-pesan itu,<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
Mungkin ada
yang tak perlu tersampaikan</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
Tak
terucapkan</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
Tak
terceritakan</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
Mungkin, </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
ada
yang -mau tidak mau, sengaja atau terpaksa- </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
harus kita sisakan, </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
hanya untuk
kita sendiri</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
Biar hati, </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
goresan
pena pada kertas,</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
gumaman di
tengah lelap tidur,</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
bisikan di tengah khusyu’ do’a, </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
yang pernah
mendengar semuanya...</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;">
<i>-Ruang Renung 19/5/2012- </i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="commentbody"><o:p></o:p></span></div>Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-11953941051848599722012-05-18T01:09:00.001-07:002012-09-23T16:47:47.449-07:00Takdir Tahu Jalan Pulangnya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsVWVuBC4GFzNK04lLRQO26yJk6RuRLEnD7JCM6sFND_WQFce842E2tp59epVr6n7JUmF-WFsi5tKcsZNZ5e1NW-b7H6dg6iciY3zqAwX3OToog9wNf-ZtAa4VP4cSHJ6pMeEZoIFVxEI/s1600/persimpangan+rel+kereta+api.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsVWVuBC4GFzNK04lLRQO26yJk6RuRLEnD7JCM6sFND_WQFce842E2tp59epVr6n7JUmF-WFsi5tKcsZNZ5e1NW-b7H6dg6iciY3zqAwX3OToog9wNf-ZtAa4VP4cSHJ6pMeEZoIFVxEI/s400/persimpangan+rel+kereta+api.jpg" width="400" /></a></div>
<link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link>
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Candara;
panose-1:2 14 5 2 3 3 3 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073783883 0 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
text-align:justify;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
p.MsoNoSpacing, li.MsoNoSpacing, div.MsoNoSpacing
{mso-style-priority:1;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-style-link:"No Spacing Char";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
span.NoSpacingChar
{mso-style-name:"No Spacing Char";
mso-style-priority:1;
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"No Spacing";
mso-ansi-font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-hansi-font-family:Calibri;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
</style>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac>--><span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><br />
<br />
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apa yang sebenarnya kau risaukan? :)<o:p></o:p></span>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Takdir, punya jalannya sendiri untuk sampai pada orang
yang dia tuju...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secerdas apapun skenario dan tipu daya yang kau rancang, </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">untuk mendapatkan atau memusnahkannya,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejauh apapun dirimu menghindar, </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sehiba apapun dirimu
memohon-mohon penuh harap...</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika takdir itu memang harus mengenaimu, </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ia akan
berbelok menghindar pagar pengaman yang telah kau jadikan penghalang untuknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagai air yang meliuk lincah mencari celah kecil tak
terlihat untuk lewat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika takdir itu memang tak pernah untukmu, </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ia akan enyah
jauh-jauh sejak radius puluhan kilometer saat baumu tercium<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Apa yang kau takutkan? :)</span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Takdir tahu kepada siapa harus menuju<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ia tak pernah salah orang, salah tempat, salah saat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ia tak perlu dituntun,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena takdir tahu, jalan pulangnya :)</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><i>Ruang Renung, 18/5/2012 </i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> **********</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link>
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Candara;
panose-1:2 14 5 2 3 3 3 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073783883 0 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
text-align:justify;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
p.MsoNoSpacing, li.MsoNoSpacing, div.MsoNoSpacing
{mso-style-priority:1;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-style-link:"No Spacing Char";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
span.NoSpacingChar
{mso-style-name:"No Spacing Char";
mso-style-priority:1;
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"No Spacing";
mso-ansi-font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-hansi-font-family:Calibri;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
</style>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
-->
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><i>Abdullah bin Abbas ra berkata :
Saya pernah berada di belakang Nabi saw pada suatu<br />
hari, beliau bersabda :<br />
Wahai anak, saya hendak mengajarimu beberapa kalimat:</i></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><i>“Jagalah Allah niscaya
engkau mendapati Nya di hadapanmu,</i></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><i> ingatlah Allah di saat lapang niscaya Dia mengingatmu di saat sulit. </i></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: blue; line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><i>Ketahuilah bahwa apa yang luput
darimu tidak akan mengenaimu, dan apa yang mengenaimu tidak akan luput darimu. </i></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><i>Ketahuilah bahwa bersama kesabaran ada kemenangan, bersama kesusahan ada jalan keluar, dan bersama kesulitan ada kemudahan “</i></b></div>
<span style="font-family: inherit;">(H.R. Tirmidzi)</span><br />
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span><br />
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span><br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-42787987678942900302012-05-17T16:18:00.001-07:002012-05-18T01:16:49.599-07:00Unseeable<link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link>
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Candara;
panose-1:2 14 5 2 3 3 3 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073783883 0 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
text-align:justify;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
p.MsoNoSpacing, li.MsoNoSpacing, div.MsoNoSpacing
{mso-style-priority:1;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-style-link:"No Spacing Char";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
span.NoSpacingChar
{mso-style-name:"No Spacing Char";
mso-style-priority:1;
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"No Spacing";
mso-ansi-font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-hansi-font-family:Calibri;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
Mereka yang
tampak tegar,</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
jarang membuang air mata,</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
ingin terlihat “kuat”, </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
berusaha untuk
selalu logis-realistis...</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Tahukah?</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
Mungkin di
sudut hati mereka...<br />
Ada sebuah bagian rapuh,<br />
yang dapat hancur sekali libas!</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div style="color: black;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD48OIjB6HEGpQWpj1MrepVEBgiZyCcTcIOxLw3hQvhm8BCSzZAX_uXj54bUplgxVWBY93O6tO9NXYghpKbQh2xOKsDDgE9Hv4nfTjETiBltzA2ldcOALf8SD_QaMq00OUzwlKKpS5fnw/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><i style="color: #e06666;"><b>Behind every
sweet smile, there is a bitter sadness that no one can ever see... :)</b></i></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho09rCPO07OQgEiexufcB6fVi63EIPdmqdF3OeohFd_agZweTtONik3YtGeJ5xAuem235E0wUQHYrqXAyZjO8G0Qrq32LYY8Ax6U1tBduow5KMcDJQdiA0wWcfVg0yxQJFVXPgnturggE/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho09rCPO07OQgEiexufcB6fVi63EIPdmqdF3OeohFd_agZweTtONik3YtGeJ5xAuem235E0wUQHYrqXAyZjO8G0Qrq32LYY8Ax6U1tBduow5KMcDJQdiA0wWcfVg0yxQJFVXPgnturggE/s400/images.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<i>Ruang renung, 5/5/2012</i><br />
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span><br />
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-76872843334507866362012-04-29T10:13:00.001-07:002012-04-30T05:37:55.925-07:00Biasa Yang Luar Biasa<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mungkin kita memang harus belajar menghargai yang biasa...
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mata yang biasa melihat, gigi yang biasa mengunyah, udara
yang biasa terhirup, air yang biasa menyegarkan, tangan-kaki yang biasa
menjalankan masing-masing fungsinya, sahabat yang biasa selalu ada, istri yang
biasa melayani, suami yang biasa melindungi dan dijadikan tumpuan, atau bahkan orang
tua kita yang biasa memberikan kasih sayang dan perhatiannya...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bukan karena itu semua adalah hal-hal yang biasa2 saja,
tapi saking terbiasanya kita mendapat dan menikmatinya, rasanya yang kemudian
menjadi biasa-biasa saja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(Gak heran kalo rumput tetangga kelihatan lebih hijau,
soalnya ga biasa kita lihat sih.. :p)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Padahal sebenarnya, ketika hal-hal tadi hilang dari
kita, baru akan terasa, <br />
betapa luar biasanya nikmat-nikmat Allah yang sering kita anggap remeh itu...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Termasuk, orang tua, mungkin?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semoga kita tidak termasuk orang yang disebut Rasulullah
saw. rugi 3x lipat, diberi kesempatan emas membersamai
orang tua kita hingga hari tuanya, namun karena kurangnya bakti kita, atau
kedurhakaan yang terlampau sering kita lakukan, membuat kita tidak bisa masuk
surga... *<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyt5LnC152xs6iAmy0nTtNlCChNTUN2aZ923Py07Kharvjdolw3qqWY8x9uPnLNcBvgdlyII7UHbwF6l7W4Tg' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif";"><br /></span><br />
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif";">- Ruang Renung, 29/4/12-</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Candara,sans-serif;"><b><i></i></b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Candara,sans-serif;"><b><i><span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif";">*Hadits Riwayat Muslim:<o:p></o:p></span></i></b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Candara,sans-serif;"><b><i>
<span lang="FI" style="font-family: "Candara","sans-serif";"> </span>Dari Abu Hurairah r.a bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: <br />
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">"Sungguh sangat merugi!" (Beliau mengucapkannya
sampai tiga kali). Para sahabat bertanya, "Siapakah yang merugi itu wahai
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Yaitu orang yang menjumpai kedua orang
tuanya atau salah satu dari keduanya ketika tua, akan tetapi tidaklah
menjadikan ia masuk surga.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> (HR.Muslim)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></div>
</i></b></span>Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-8671460383925392462012-03-20T05:06:00.002-07:002012-03-20T05:12:35.349-07:00Later then Never!Ini obrolan cukup apik diantara sekian banyak obrolan ga penting oleh para coass jiwa periode Maret 2012 yang -seperti biasa- nganggur <span style="font-style: italic;">tenguk-tenguk</span> nungguin pasien datang di poli jiwa RSDM, hehee : <img src="http://i25.tinypic.com/2zybthj.jpg" alt="ivanjaya.net" title="ivanjaya.net" /><br /><br style="font-weight: bold; color: rgb(51, 51, 255);"><span style="font-style: italic; font-weight: bold; color: rgb(51, 51, 255);">Syetan diturunkan ke muka bumi untuk mengajarkan satu kata pada manusia:</span><br style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 102); font-style: italic;font-family:georgia;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 102); font-style: italic;font-family:georgia;" >"NANTI!</span><span style="font-style: italic;">"</span><br style="font-style: italic;"><br />(by: mba TWKD, -lupa antara baca di buku atau liat di film-)<br /><br style="font-style: italic;"><p style="text-align: center; margin: 12pt 0pt; font-style: italic;" class="MsoBodyText" align="center"><span style="font-size:10pt;color:black;font-family:Verdana;">Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memegang pundak kedua pundak saya seraya bersabda : Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara “, Ibnu Umar berkata : Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu “ </span></p> <p style="text-align: center; margin: 12pt 0pt; font-style: italic;" class="MsoBodyText" align="center"><span style="font-size:10pt;color:black;font-family:Verdana;">(HR. Bukhori)</span></p><br /><br style="font-style: italic;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJVwp0J-zaou4oYfAgHVUdJ6DcaKgUKL8FXiRMk_dJmqf-IT-UnSuRYPApnmVLsjmNAdmRO0TNdE21m6jGgQXe4iRM0wWtlC0SMLxQLxVJkdXY8DfX2A1bcKA4dgN4ot13LNPc4CmcnUw/s1600/Menunda.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 449px; height: 309px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJVwp0J-zaou4oYfAgHVUdJ6DcaKgUKL8FXiRMk_dJmqf-IT-UnSuRYPApnmVLsjmNAdmRO0TNdE21m6jGgQXe4iRM0wWtlC0SMLxQLxVJkdXY8DfX2A1bcKA4dgN4ot13LNPc4CmcnUw/s320/Menunda.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5721949633046538882" border="0" /></a>Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-91812987828930217612012-03-20T03:31:00.010-07:002012-03-20T04:49:13.358-07:00Gak Siap atau Gak Rela?<!-- [if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:applybreakingrules/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif][if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif][if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif-->“Gak akan ada orang yang benar-benar siap menikah sampai mereka ngerasain, seperti apa menikah itu sendiri. Andai semua alasan menunda menikah adalah karena belum siap, maka gak akan ada orang yang nikah.. karena mereka memang <span style="mso-spacerun:yes"> </span>gak akan pernah siap sampai benar-benar tercipta sebuah keadaan yang menuntut mereka untuk menjadi siap.. Masalahnya bukan siap atau ga siap, tapi ikhlas, rela, atau enggak…”<p class="MsoNormal"> Oke, itu kalimat pembuka sms saya kepada salah seorang sahabat di suatu sore yang berhawa galau. Biasa.. sohib yang satu ini sedang berproses dengan seseorang, dan yaa.. biasa banget lah ya.. bagi mereka yang akan berproses, sedang berproses, atau bahkan telah selesai proses dan akan segera menikah, biasanya ditimpa kegalauan demi kegalauan bertubi-tubi.. <span style="" lang="SV">hehe.. (kaya’ tau banget, kaya’ udah pernah aja </span><img src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAADIAAAAyCAIAAACRXR/mAAALIklEQVRYhdWY/09T9xrH/Rs08Rf4hV8gYckyNIrBQmIKZeoabbB4gkUFpBkqmMaou1rcD3BlFpe7KOpmiInFcAc2N3MVXFdXthrBoy1LIRWqLa5Cu7bWUvrl9JzTcz7P/eFzOJRSnWxuu/eT5wdSysPrvJ/383yedg38T541fzdA7vN/i+WZnrj+2TH13qod20qrtr6PY9f2KkKp6Ll48e/CQoYbPVs/eE+9t+pfpw/iuP7ZsZ6zzTu2lRYXFRUXFTU1Nj4cG/uLsQAh/uOGOvXeqqnhL6aGv3B9d9Flvuq29M7c73tBGuzm/mPqpo0bShQKhV6v/wuwkPhTPDy7Y1vpfy5/ksU0Z//W7/gu+GTkxuULhFKhUCjUzc0mk8k1Pf3nYQlwCPFB3y+fatTqvVVuS6/IhIFCrgevZmzzLyYW/NM/mu7UE8oKiWTjhpJKqbRbp5uYmPgzsFAyvqBuOFCQn4fVcv94/ZcH/xZFEoHiAXfy1RwdD6fpOJ9mEM95vd7jGk2FRFIplfb29r4zLJahd22vWr9ubdXW90nD51ikX0a/xkxYpOicMx5wJ156U9FfMRPHpvg0k5WqW6erkEiOazRvL15urIDfX7Z5U0F+3uenm9w/Xl8pkgAU9qaiv6YWXrLJKNbpdf+GpunBgQGFQtGu1Qb8/t+DlaKoColk6wfvkYbPsULY3dhJuGqiQhjoLTWIRqMdHR21SuWIxbJqrHvm7z9uqFu/bi2OHdtK7eb+zKphG2GgnFUDQCmKmo9EViZnWfbb27cJgrBaravDAgDEc4jn5sMvr/d0F+TnrV+39p5xEAOJJePY1Bvysiz7iCSDwWDO347b7fvq6t4wR97UicFg8OOGuus93fWE8p5xMNPXb/gr8czMzAwPDcXjuUv85MmT1tajq8ZKUVRr69HTp07MeSZFoLehEQ/P83q9fnBgIBgMfnX16so2bNdqmxobV4HFMnS3TkcoFdOTNly1VQGJZ9xub209GgwGfxoZqZBIssgQQgRB5LyycmIht/tZhURiMd9drUJZh+O4hoMHv719m+f5epWqW6fLeoPVapXL5W+DhTiWUTc3NzU2JuMLf4QJn26dTqFQBIPB06dOEASRZTWEkEKh6Ojo+A0shPhxu71SKv1pZOSPMwGA2/1MLpdXSqVyubxdq135Bjxms3oWYyExOI4bHBioVSrfCZN42rXaColkZmZm5a+i0ShBEFn3ZjZWPB7v6OjI+Vjv4CAECGW9xrJst04nl8tjC0ueySwiAkA0Te+rq7tn/v5dcmTRIAQ8n/n6uN0ul8szp2uWt9DExMTKTv79QDwPAMDzwPPAccsCk/E8IBQMBgmCGB4aeh0W9Pb2Vkql74AJA3EcpNPAssAwiKa5VGre74dUChgG0mkRjuO4epUqsx+zsY5rNARBxBYWlh43ZyF+kwnLwzDAMEBRQFHBp0/37dnTqFJBIgEUBakUomkBDqGmxsZ9dXW5sZLJZFNjI0EQyWRSSC1GJuWbmXBgnVIpSCSYUOi+0fjhli1HamqSbjeEwxCJQCwGFIVoGlgWEGrXautVqlxYCMWjUUzNpVKi+MCykE5DOr2M781YWCeKglhsliSP1NQoy8sf3LyZmp4Grxe8XvD5IBSCaBQSCUilgGV1XV0EQYiZ1yyl4/n5SKRRpWpUqTj8booSIpXC5pgPvxR2ywyyubm5WqVy44YSvV7PMjRwHEqn7VZrT2cnUV394ZYtV06eTD5+DE6nEC4XeDzg9UIggMkQTeu6uvbV1SGOy8BadEPA7z95+LC64cCNyxdmJychGhUiFoNEwv/8ebtWWymVep89W6nZ8NDQxg0leDkryM8rLSwkqquNfX3p6WlwOsHhgNFRIWw2cDjA5QKvV9CMonouXjx96gRiWZx2EQshSKe9z54d12iaams/1agL8vOI6uqf79yZJcnnDsfIrVtEdfVOmcxqNgPL5q4mfjyWxeWDQAA8HnA6wWYDqxUsFjCZwGQCi0WAw5qFw5BI6Lq69Hq9mHONkIvjgGH8z59j5Rmvd5Ykz+/frygpwdEikw1cu5YKBLDmy6wmHrH7KAoiEfD5wOUCmw1GR5HRmBkCmdMJHg8uZaNKZTHfxV25iAUA6TSiaUgk7huNyvLyWZIEl0sQ3+EQ/j5Dc0TTQooVWDgPhMPg9YLTCSQJFgsyGsFggL4+MBjAYEBGI1itYLOBywU+X/DpU2L37sCLF+JzLqqFmzkWmyVJ3DVgswFJCm4gyWVuiMUAt2qmWpk9GItBKCRgjY6CySQw4cBYFouIZezrO6ZuYilKGLBLWFj5aDTpdrfIZOf374fRUbBaBStYrQKZxwM+HxZMcBie5qKxsFqZWCQpYIlkK7COHjhwS69fjoUzYrUiEfD5hq9cOSOTgcWyZFKTaUlzrxciEcFhi1Z4bRGxtywWAUsMnNDhAJdr+MqVnTLZvN+/1ElLcwtjRaPg9bIOx/n9+++eOwcmk+BQrBlJgtMp1DGRAIbJtJdrerqjo+Oe+ftllvd48GgI9Pc/unBh4uzZQH+/IBVJgtOZmp4mqqt7OjuBojJdsbyIi7mmDIbBpiYhRaZaGCsc9k5NNapUFRJJrVLZcPCgQqEoLioq27xpeGhItCmu45TBcLis7HBZ2SWl8vxHH52RyS4plTA6iqW6cvIkUV393OEQzLo4qLMtj3OxDsfNtrabbW2CTrifset9PjxpEE0/IsmdMtmRmpoWmeySUqksL6+QSOLRKKJp7NRZkuxUq/vPnqVJEmw2sNkC/f1fHjr05aFDycnJn+/cqSwuvqXXp2MxQftlauEiMozgCZ8PPJ746OiXhw7dbGtbGs0ZY0a0fKVUekmp/KGl5YeWlktKZUF+3iOSBJbFDjP29R2pqZklSfB4wOXCkZyc/Ed9fU9np7K8vKm2dt7vFwZhxrhZNk6F6YybyOMBp/PuuXM329qSjx9PGQxfd3fb791jQiGgKOHhOO64RlNaWChirV+39qeREeA4TGbs6yOqq4NOJwQC4PMJl7TX6zSbleXlx9RNVrN5adZkjJtll4/QRNEohEJCFo9nymBQlJSUFhZWFheXFhYSu3c/wVbgOEDo4dhYQX7eGZnsh5aWMzLZ+nVrhRuT54Flvxkc3LW9SrheIxExmFBo4Nq1ekL5xOHIap0VVzXHLZHFYhAOQyiEH0tRUjJy6xaEQsnZ2Z7Ozo0bSqxms/h8X129WpCfV1xUVJCfd1yj4cT/wfPjdvu+PXu+GRzk8OqXsZJEgkF1w4HBgYGc12vGYoMdh21BURjuxuULWz94777RSL96hbdKLpHouXixQiKxP3rELe4hKYoat9uzrm3Ec3eMRmL37tbWowuhEF6NEE3jHY6lqMGBAblcHvD7Vy5wy9ZAgMXtm2GAYbhU6p+nTu3aXjVutwt+YhhIp+cjEblcXrZ5U7tWa7Va5yORZDLJsixCiGVZlmXH7fZ2rRbPjnqVqkIi0ev1HMssfbjgeY7jwuFw2eZNOb+CW77Li5sxHhnptK6rS6FQzPv9WQuqyWTCswp/NVe2eZNCoahXqTBKpVTa2np03G5nWRYQekSS6ubmgN+fud8ingOE1M3NOT+TrvgOIvNjBc8PDw3hemWt8ymKmpubC4fDKzPmPA/Hxnp7e5PJZNbrer1eLpd7vd7fwsqUDaH5SKRSKt0pk8Xj8VV8+FlxWJZ9ODa28jHc7meVUumDBw/eDivjuKani4uK7hiNvw/odQe3SzKZbDh48KurV1eNBQCDAwPHNZp3i8WyLADwPN/R0XH61Ims73//C2Y4wu5I0ijcAAAAAElFTkSuQmCC" alt="" /><span style="mso-ansi-language: SV" lang="SV"> )</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="mso-ansi-language:FI" lang="FI">Cuma rada geli aja ketika mereka nyurhatin itu ke saya. </span><span style="" lang="SV">Hey pliss.. jangankan nikah, pacaran aja gewe kagak ngarti bagaimane rasanye.. tapi ya di saat-saat itulah bakat gambus saya akan muncul dan bekerja agak baik. Sok diplomatis, sok ngebayangin apa yang akan saya lakukan kalo ada di posisi mereka, trus ngasih nasehat macem2 <span style="mso-spacerun:yes"> </span>:p.<span style=""> Gelinya lagi, qo mereka percaya aja ya..? hehehe </span></span><img src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAADIAAAAyCAIAAACRXR/mAAAKp0lEQVRYhc2Zb0wb5x3Hece7TryBSEZ7YdWK5ChStQNFrnKyaG8ljlz1EuKk11qu3HiGzXVxaioEC8VL8ZRRR8QZSoXrDq2ZGwdwRQIzIch4bt3WYy51gAF2wHOM4x4YO+SK/5x9d89eXOsyAwYnrbqv/ML63eN7Pvd7nuf7/O5xGdifbAM3nM7JfTZ+cpXtsx126sXOt15/+VTDxMTETwrEal9YyWRSeOTw1FD3+/o3jz0P/+as/P8C6y+m90/XP3f31qX5MePnA396U34CQZDFxcWfE4umsujxFy7/Xj4/Zvzuc/vPnW+9/torkr+P3PrZsD79x6TwyGH39S4WaPHO1YDDFHRbfI6PFa+eGb1p+xmwaCp77Hn4uPBXd/o7WaZ7zg+DbsvKV7dWFz6d+fJO+9vnRm/abAM3TCZTd3d3R0dHi1br8/l+KiySJJf88xfPq4VHDr8pPzE11B1wmO45P/zPFzciX9vvzzg/uz3Ure9sOHmCz+cjCCKRSKRSaX19PQzDEATx+fy6ujqz2fyjYa3cX9Zq1MeehxG4RnH61zcua/MDd/+ftujMxP0Z58yXd75w3l65v0ymiO13oGmaoiiPxyOVSmEYlslkpdrKD1jZbFarUR84UFVRUVFz6ODfDM13b13aOnDhfw0/mJ2MLXuJ1WD60eo+O8hmszabTSAQwDBsMplKwMqSZM97f6w5dFB45PCd/s4fVtyYMeAwLbs+YgduddG9EZlPJR5kvo2X9OgAAJIkDQaDUCjEMGy/WACAaDR6d9qLnXrxWejQX9/T5FfcsusjduBiy95H0cVU4gGZIigyUxITjuM6nQ7DMKlUCkEQBEFut3tfWKwIgni/18jj/vJZ6NDND/6w/Nl1duAeLHy5ev/f6UeruczmjnehaXp4eHh5eXn7JaVSyePxysvLqzkcn89HEIRSqeTz+X19ffvFYvVNNMLOd+sHlx7MTlo/uESsBos/HABgYmJCp9Mlk8l8xOfzIQiCYRiCIGVlZWVlZQqFgqIoiqKsVmttbW0RH9nZIHKZzd+clbe99dvXXpGMfnK9OJDP57NYLOvr6yiK+v3+fBCG4eHhYZqmx8fHy8rKysvLjUYjRVEAgFQqpdPpYBguDQswzOgn19HjL7S/fW41GiqOBQAwGAwLCws2m83hcLCRjo4Os9mch4hGo+Fw+H97YAQCgVQqLQHrW+LRG79rPPYCsuSf35MJAJBIJHAcTyQSo6Oj2WyWzZzH4yGIHVwtj+Xz+Xg8XglYd6e9EASN3rRRZIahKMAwAIB0Ou1yudRqtVKpVCqVGo2mu7t7aw5omg6FQgRBkCSpUChWVla2o1AURZIkSZLJZDKVSonFYoFAsC+sXC6n7+qqra19GI/RNA0YJhQKGQwGdlcxm80Mw7At7XY7iqJqtTocDhMEsbm5mUgk2KstWm2RymdtbW1xcbG9rQ1F0WoOZ3Z2dm8sMpMRi8X6ri6apmmKmpqaqq+v53K55eXl5eXlVZWVsVgsnx4cx3t7e0UikdfrZfccFstsNhuNxlgsRtN0/s5ut7upqYlNNp/Pb21t9fv9KpVKo9HsjbWyssLn86envwIMMzg4CEEQu2rYRS4SibY2ZiF8Pp9MJguHwzRNs5GZmZkWrdbpnGQYJpvNjo+Pt7a2XrhwAcdxAEAsFgu53elIJPPNNx+dOVPN4RQsiB2wbDYbBEGZTCYSiYhEoqampkwmE41G5XI5iqL5VBXIYDAoFIp0Op2PsFs1hmFKpVKtVjscDvZqOhKh0+nglSubgcDq2JhDqazmcLxebzEsmqZVKpVUKqUoqkWrxTBsbW1tR46tCUun0ziOy2Sy7dN8u1auXUtHIrPnzmXj8ZVr12YuX+bxeGq1uhgWSZK1tbVWq9VkMmEYljdimqZTqVSRzgiCEIvF6+vrxZmy8bhPoUgGg7PNzdn4d1u+XC4Xi8XFsHAc53K5Xq+XtYDifbBiGCaRSLS2tup0uj0bbwYCwStXcgSRjccZimKDRqOxYMoWYgUCAT6f73K5lErlnrUvwzChUOjdd99FUVQmk7HTuUC9vb1b70Mlk5nVwlqtv78fhuFoNLorlt/vFwgEFotFoVBs7ybvWE7npEwmEwgECoWiv7/fbrfvhu7xeCAIKv54Lper4eSJrZFCrFAoJBQKbTabSCRaWloquEoQhF6vh2G4qalpbm6u+GxjZbfb+Xx+8TbhcHiPuRWLxWAYtlqtDSdPsMlnGIb1yZGRERZoN48Ih8PZbJb9vr6+3t7WJhKJqiorW7Ta4ljszCmGxTAMDMMGg0Gn07HjmEwmCYIwGAxisbi/vz+XywEAts+PVCql0WiWlpYymczy0pJQKDz89NPvnD378qmG+bm54lg+n6+qsrIYFgBAJpOxa1AikSAIolarpVKpVCrNFy1UMrk6Nlbwq1wux+PxBAKBWCyuqqxUvHpmqrv7Xk/PS0eP9l29Whyrp6dnj2wBADo6Ourq6vKz2+12ezwe1qA3A4FsPL4xPf21XJ53nbyCwaDBYDCbzRqN5p2zZ53nz892dWnq60V1dUWYGIbh8/kFZrQDlsvl4vF4GxsbBfFsPL5w/jxrzbPNzUV6mp2dPV3/nKWxcbar6/P29qrKykAgsFvjlZWVag5nZGRkD6yNjQ0ulzs9PZ2PsElKRyKzzc1UMhkdGrrX01MEK51OX7xw4Y1jxz5vb/fr9TWHDtoGbuzWmB3BgtpmByyKomAY7vm+YzqdXuzszMbjD6em/Hp9EZqt8vv9gmeesTQ2+vX60/XP6bu62DiO43a7nd1naZoOh8MSiQRF0UQisQcWAMBoNCII8t2jRyJ+vZ5Op1fHxqJDQ/vEAgDYPv74eE2NpbHxpaNH8x4hk8l4PB6CIMFgkH3REAgENlvhsc/OWGtrazwez+VyAQCSweD+k7RV6VTq5VMNNYcOVlRUGAwGhmHC4TCXy/V4PFarFUEQp3MSgqCOjo7tv931xEalUslksoLclqqH8VgMx2/fvs1QVC6XYw2WIIhUKqVQKBAEadFq53ZytV2xcByvra0dHh5+Eqy8yzAME41GMQxjC3yGYaxWq0Ag2K0aKHbsptPpRCLRE5KxSiaTfVevjoyM5EGXl5frdvezYljr6+sGgwFF0cc+3WMYhuXAcRyG4a0F+/z8fH5VlYYFAKAoSq/XIwgyMzPzGFgkSabTaY/HgyCI2WzOb+QAAK/XW1DMlIAFAIhGo+1tbS1a7eONpt/vxzCsr6+PJMmt8cHBQZVK9fhYNE3Pzc3J5fJqDqe/v78kpt7eXgiCttsSAEClUul39519/V1AkuT09DSGYRUVFSiKBoNBgiAePny49fULfF+Z5XK5hYWFFq2WPdUteNPKSywWj4+PPxEWK4IghoeH6+rquFwuiqIWi8Xr9drtdpPJpNPpJBKJRCJhzxRYk9xamxcoEAggCBIK7XoWVAIWq3A4rO/qquZwfvHUUyiKajSaFq1WrVYrFIoWrdZqtbrd7qWlpR1fN/IaHBwUCAQXL1780bB6enqEQmFBHVKqMAxzOBxCoXB6+qsfASscDsMwbLFYnoRpYGCg4eSJZDKp0+l2e7UsDcvj8aAo+thANE1brdYDB6rsdjtN036/n8/n9/b2bm/5X/kEW20QeL97AAAAAElFTkSuQmCC" alt="" /></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">Ok well, back then, terlepas dari salah-benernya isi sms itu (karena semua orang berhak berpendapat dan berhak meng-kritisi pendapat orang lain)<br />pendapat di atas muncul ketika saya mikirin tentang kemampuan adaptasi. Ya,manusia kan punya kemampuan adaptasi yang tinggi. Dalam keadaan apapun, mereka akan berusaha menyesuaikan diri untuk bertahan hidup, untuk tetap diterima di lingkungan yang ujung-ujungnya agar supaya eksistensi <span style="mso-spacerun:yes"> </span>mereka tetep diakui.</span></p><p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> Pas tanggal tua misalnya, waktu tebel dompet semakin menipis, adaptasi kita ya.. ngurangin kualitas dan kuantitas makanan, atau nahan diri buat ga beli barang-barang tersier. Kita yang biasa tidur jam 9, ketika ujian –karena sebagian besar mahasiswa Indonesia menganut sistem SKS hehe-<span style="mso-spacerun:yes"> </span>akhirnya adaptasi ngurangin jam tidur demi supaya nilai ujian kita ga jeblok. Kita yang ga pernah jauh dari ortu, dan selalu dilayani oleh asisten rumah tangga, saat kuliah di tempat jauh akhirnya harus nge-kost dan memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, etc..<br />Kalo boleh saya sebut, ini adalah: keadaan yang memaksa. Maksa kita –mau gak mau- buat berubah, buat adaptasi supaya tetep survive...<br /></span></p><p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> Masalahnya bukan pada siap-gak siap.. Saat akad nikah sudah terucap, saat kita sudah menyandang status baru sebagai seorang istri atau suami, mau ga mau kita pun akan menyesuaikan diri untuk berlaku sesuai dengan peran baru itu. Yang tadinya ga bisa bedain jahe dan lengkuas, yang ga ngerti cara nyetrika, nyuci piring, akhirnya harus belajar melakukan pekerjaan rumah tangga, yang belum berpenghasilan tetap lebih giat bekerja untuk menghidupi kelurga, etc.. Pun juga saat kita sudah menyandang gelar baru sebagai ibu, pada akhirnya kita bisa juga membedong bayi, memandikan, mengggendong, de el el.. padahal tadinya ga ngerti sama sekali caranya.. tuntutan peran itu yang mendorong kita untuk terus belajar supaya <span style="mso-spacerun:yes"> </span>bisa..<br /></span></p><p class="MsoNormal"><span style="mso-ansi-language:SV" lang="SV">Kita bisa menjadi siapapun jika keadaan memang menuntut kita untuk itu </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">Masalahnya bukan pada siap –gak siap. Nyatanya, kakek nenek kita dulu nikah seusia SMP, tapi tetap bisa melahirkan dan merawat anak-anaknya hingga menjadi orang tua-orang tua hebat seperti yang kita miliki sekarang...<br /></span></p><p class="MsoNormal"><span style="mso-ansi-language:SV" lang="SV">Masalahnya ada pada ikhlas atau tidak,<span style="mso-spacerun:yes"> </span>rela atau tidak, ridho atau tidak kita menikah: saat ini, dan dengan orang tersebut... Inilah yang membuat ’rasa’dari adaptasi tadi menjadi berbeda. Ibarat makan duren, bagi penikmatnya, akan terasa manis dan lezat, tapi bagi pemantangnya, mencium harumnya dari kejauhan saja sudah membuat perut mual </span><span style="font-family:Wingdings;mso-ascii-font-family:Calibri;mso-hansi-font-family: Calibri;mso-ansi-language:SV;mso-char-type:symbol;mso-symbol-font-family:Wingdings;" lang="SV" ><span style="mso-char-type:symbol;mso-symbol-font-family:Wingdings;" ></span></span><span style="mso-ansi-language:SV" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">So, kalo udah yakin dengannya dan udah rela melepas masa lajang sekarang, hilangkan semua ragumu atau aku akan mendahuluimu (loh?) LOL :D </span><img src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAADIAAAAyCAIAAACRXR/mAAAIu0lEQVRYhc2Z4W8SaR7H9wX/gn1p35Ks0Xghu5v64u4yqUUbNmurNBVuSxZFtJZk6aJk147LtdOlToPOWucElwQV5VhaKGHF7nhhWyvSoi07loTD61XhqGtIwQOuU4rDPPdiIkcohWl17+6b58XM8DzPfOZ5fs/z+/0e3gP/l3qvbo1EIuF7I4IgPB7PuMtls9nsdrvX652dnV1cXPwfYDmdY5K2lnM9ndqTRz6Xf6KSiVQy0efyT04cbWWLsuuw+vRxw4UBj8fz38OKxWInjrb67UhFeegYeugYmnEOP3QMETeQWxe/GDx7TNLWojwuezA9/atjAQAkbS1/6j9ZonnkvjT3wxWSMC/cdzydcS8+9sae+GJPfM9+/sviY6/NNPT5qS6FVDo1NfnrYuHYhd38RpVMdPn88a/VspFvztpMQ9H5yfQvz/6VfplfzZQKlU2lf3n2t4UZpE/b0LBDJpNRFOV0jg0iCIZh3Ge5DlahULhy+dtW4f4TR1u1J498rZZNem4uzPmJiTvXLZbl5eWqrZhicX0tF154olKp9jU1oSgKGIam6bm5uXeA5fP59uzeJWlrISzw2JWzw8i5lcRTjv2WNDU1qdFotFrtllptimW4MLBn967L54/POIcXfDe9jltbBSrXdYtFLpe/FRZFUZK2ltbfCwgL/Mh9acF3822AAAArKyuRSASG4T27d20TK5VKtTb/TiUT+e3IjHOYJMzL0dmKOq/S6UQiEQ6HA4HA1NRkMBiMx+NVe3+VTpvNZj6fz+PxeDzeIIIcOnRoy1h/fxrpFDYPa7vYDWnuhysL9x3ZbJb9NZPJeDwek9GoUCh4b0QQBEEQVqv1usVS0TVFURiGLS0twTDM4/EEAgEAwGQ0dnd3c8XK5/P37ox1CpstF06XNqdJ59Xx0T+zFQiC0Ov1BEFQFEWSJMsEQVCpo1BofmRkhCkWS0/8fj9BEOx1OBzO5XLstUgkGnU4OGEtLS1BEKQ9eaS0Z4Z+vDaMnIvFYkX6tclodLvd5a8kSdJqtWYymfK+Rh2O8i3AbrdXdZfhcLhVuJ8TFgCgkKf6zqglbS2Tt/444xyedF414d8CADweD0dnEo1G7XZ76Xbc5ZqdrbRLVt3d3RsnvToWK7PZ/NHe9z2mL22moWAwmM1mcRznwgQASCQSVqu1dBuPx2EYTiQSTLFYKBQymUwymXyVTtM0PTFxVyQSbQGLJWto2KE8LmOKxWAw6Ha7uTDl83mr1VoxrpFIZBBBYBgeRBAcx61Wq9lsNhgMMAzz+fytYQEAuru72a95MD1d1ZHlcrlIJPJgenrc5bpuseA4bjIaSwZeRwzzKp2GIOj+5vWrY5EkOYggAIBUKqXT6QDDsM9TqdSowwHDMIqiZrOZIIhoNMoJpZxqfX0tFv/t3t/I29v/8dPUFrAmJu6iKMpee71elUqF47jBYEBRtO7arqtiJmsdGOgUNssPHLyHDj+4cYMrlt1u1+v14PVrZn0dvH6dTCaXlpa4vDIej5uMRpVKpZBK5e3tqs8+Q/q0er3eZrPRNM3WYVZXXZcw4Qcfyg8c/KfLfaMP5obFMN/fvo30aZeDjx47xsi7E3VpQqF5FEU1x47JDxzUtbff7Oq619Pj7+1lS6eweWLi7n9q03R+ZeW09A8f7X3fdQlbDj7igMUwzOqq59p3wg8+nLqI/XzV9JPh0r3bt2tjZTIZhVQa/uqrquWcVFoZadH0IIKIxeLNOqzEYtbXl4OPvlEo5AcOUp47lOfOC5vdc+272lgAgOsWy82urqpYcEfHxn1VqVSq1WrOWKuro+hwzHqLnXh27p8FAnWxSJLUb47l9/sr6rcK92MYxhlrbc1yAWWxsFOnvj+v42JbAACKor48dqwq1oBEUoFVKBQEAkGNfW6DbdH0y8hfbRcvnumSdQqbuQCVhPRp7/X0cMGKRCK1Q8IqJg9omllby6+slMctXDTucl389FMuWCajsYa9V8Mqk06nG+jv544Vj8c1nZ1VsSpMvlW4v7anqoWVSqX4fH44HOZO1ndG7e/trT1aow5H3XmokydiGLavqYk7ltM5dvX06QosfVdXCSuXy0EQtFkcxhULAABBkFKp5IiVTCY1G9bjgEQSeLPFwDBcHipuH+vly5cNDTs0Gg1HMq22cj2ytvX8+XMMw9jA5B1gAQDC4XBj406RSOTz+TbLvUry+XxwR0c51heHD4dC88lkUiAQcPw8TlgAgHg83ti4UyKR1K1ZKBQ6hc3lhn/y449DoXkAgFarVavVEAQ5nWPvBkur1ZYisLoad7l07e0lrE5hcyQSAQCw6WQmkxGLxbVPJThhwTCs1+s5MgEAaJpWSKWshfl7e6VtbRRFAQASiURp9Wg0mi34xI3CcXxjHpzL5WKxWPUGDAMAiEaj8vb2no4OaVsbuwzZNFOlUrEbYSqVqnFYUgfL7/dDEMR+KwCApmk2eB9EkM3O0AqFwoPp6UKhAAAIBAKZTIaiKDYdBwCYjEZ24HO5HAxXiUs5YREEUXGY4fP5JBKJTqer0YokyYH+/pGREZvNhuN4aYQAAJFIhO0wGAxuf7SYYlEsFnu93vKHOI7XzolZehRFB/r79Xp9eXOapluF+5eXl61WK4qimy3t+rbl9Xr3NTXp9XqDwcDaUzab5XLqspmUSqXNZmPDaLvdXnUq62PlcjmBQDDuclEUVcpedDodFx9SVRiGlcLlxcXFqp6tPlYoNL/RCNxuN3dHWaFAIFAKtgKBgEKh2A6Wz+fb6DFCofktRRblevHihUAgYA+hJBKJzWbbDhZJkhtPFr1eL3u6tw3l8/k9u3eZjEaRSLRZjFofK5/P8/n8ir8kxGLx21i9QCBoaNhRY5fh5HwwDOPxeGazmSTJubk5mUzW0LBj20wAAAiCah+bcXXVOI43Nu5sbNzJ4/EaG3e+DRMAQKlU1o5wuGIBAJhikaZptVpdO2nhooH+/hopNQDg3+3Stcy/iY5nAAAAAElFTkSuQmCC" alt="" /></p><p class="MsoNormal"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrV-y0Va19xNjsD9B4c2vB1knOqb0LcY8dz9kBzEXGOhD0wufDamIgMIW3UKm6sn8Y-UfgesKsGXSZJP5wG07Cuu5FDRMwPpmLsMrM9PVFek7Ra4LCHdDwIh6xjFcNwwYdXzM26yT9v5c/s1600/are_you_ready_03.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 210px; height: 209px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrV-y0Va19xNjsD9B4c2vB1knOqb0LcY8dz9kBzEXGOhD0wufDamIgMIW3UKm6sn8Y-UfgesKsGXSZJP5wG07Cuu5FDRMwPpmLsMrM9PVFek7Ra4LCHdDwIh6xjFcNwwYdXzM26yT9v5c/s320/are_you_ready_03.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5721944523235377874" border="0" /></a></p> <p class="MsoNormal"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirALbzBEqMNTJfdcKAu2t0GmRjPcqrooTaGUZFwUa_ESYFwBs7hyJTatxbqyJjxAwB7X58R0qeSfQgfDapeM8axyo-wCQ4fvCOMcHnRdDIWFQ722TnGv4O_btFCvBZnA2-DLtJDPzs6cw/s1600/are_you_ready_01.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirALbzBEqMNTJfdcKAu2t0GmRjPcqrooTaGUZFwUa_ESYFwBs7hyJTatxbqyJjxAwB7X58R0qeSfQgfDapeM8axyo-wCQ4fvCOMcHnRdDIWFQ722TnGv4O_btFCvBZnA2-DLtJDPzs6cw/s320/are_you_ready_01.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5721944387093917874" border="0" /></a></p>Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-46237673492031704482011-11-06T00:17:00.000-07:002011-11-06T00:21:53.794-07:00Cenderung yang Tak Buta<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:applybreakingrules/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:left;line-height:normal" align="left"><span style="mso-bidi-font-size: 12.0pt;font-family:"Times New Roman";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:PT-BR;mso-bidi-language:TH" lang="PT-BR">Soal cinta...</span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:left;line-height:normal" align="left"><span style="mso-bidi-font-size: 12.0pt;font-family:"Times New Roman";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:PT-BR;mso-bidi-language:TH" lang="PT-BR">Aku tak ingin lagi banyak bicara</span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:left;line-height:normal" align="left"><span style="mso-bidi-font-size: 12.0pt;font-family:"Times New Roman";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:FI;mso-bidi-language:TH" lang="FI">Semakin sering aku merangkai kata</span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:left;line-height:normal" align="left"><span style="mso-bidi-font-size: 12.0pt;font-family:"Times New Roman";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:FI;mso-bidi-language:TH" lang="FI">Semakin sulit aku menyembuh luka</span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:left;line-height:normal" align="left"><span style="mso-bidi-font-size: 12.0pt;font-family:"Times New Roman";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:FI;mso-bidi-language:TH" lang="FI">saat cinta memudar warna</span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:left;line-height:normal" align="left"><span style="mso-bidi-font-size: 12.0pt;font-family:"Times New Roman";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:FI;mso-bidi-language:TH" lang="FI">atau bahkan... berganti rupa</span></p> (1-9-2010) <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:center;line-height:normal" align="center"><span style="mso-bidi-font-size: 12.0pt;font-family:"Times New Roman";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:FI;mso-bidi-language:TH" lang="FI">*********</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="mso-bidi-font-size:12.0pt;line-height: 115%;font-family:"Times New Roman";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:FI;mso-bidi-language:TH" lang="FI">Sewajarnya. Begitu yang Rasulullah SAW. ajarkan dalam menyukai atau membenci sesuatu. Karena sesuatu yang kita anggap baik, bisa saja suatu saat menjadi hal yang<span style="mso-spacerun:yes"> </span>tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Dan sebaliknya, hal-hal yang sangat kita benci, kita jauhi, kita hindari, tidak menutup kemungkinan kelak dapat menjadi teman karib dan sahabat setia. Sebuah justifikasi paten rasanya kurang berhak kita legalkan atas seseorang untuk selamanya. </span><span style="mso-bidi-font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:SV;mso-bidi-language: TH" lang="SV">Karena kita terhijab dari masa depan. Kita tak pernah tahu, perubahan apa yang akan terjadi esok. Yang bisa kita berikan adalah penilaian terhadap keadaannya, saat ini. Ya, Saat ini... </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="mso-bidi-font-size:12.0pt;line-height: 115%;font-family:"Times New Roman";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:SV;mso-bidi-language:TH" lang="SV">Pada tulisan ini saya lebih menyoroti kecenderungan terhadap sesuatu yang kita anggap baik. Terutama dalam hal perasaan. Jaah... iya deh, cinta maksudnya! Mau ngomong<span style="mso-spacerun:yes"> </span>gitu aja ribet banget dah saya :p</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:center" align="center"><span style="mso-bidi-font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:SV;mso-bidi-language: TH" lang="SV">**********</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="mso-ansi-language:SV;mso-bidi-font-weight: bold" lang="SV">Kecenderungan yang berlebihan, akan mengaburkan keobjektifan. </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="mso-ansi-language:SV;mso-bidi-font-weight: bold" lang="SV">Syifa misalnya, sudah bertahun-tahun mengagumi dan mengharapkan seorang seniornya sejurusan yang tampak tampan, sabar, alim, dan berwibawa. </span><span style="mso-ansi-language:ES;mso-bidi-font-weight:bold" lang="ES">Dan Syifa pun merasa, si senior juga memberi harapan padanya. Ketika sebuah tawaran untuk merangkai bahtera rumah tangga datang dari seorang ikhwan yang cukup qualified, Syifa menolaknya. </span><span style="mso-ansi-language:FI;mso-bidi-font-weight: bold" lang="FI">Hasil istikharahnya: tidak diberi kemantapan hati. Namun bukan karena ada cacat pada si ikhwan, melainkan masih mengharapkan si senior, dan hatinya merasa tak lega untuk memulai dengan yang lain, selama senior itu belum mendapatkan pendampingnya. </span><span style="mso-ansi-language:IT; mso-bidi-font-weight:bold" lang="IT">Syifa merasa, dengan ’tanda-tanda’ dari si senior yang selama ini dia rasakan (catat! Yang dia rasakan) pasti masih ada kesempatan baginya untuk menjadi yang terpilih. Ketika mengagumi sesuatu, kita juga mulai menjadikannya sebagai tolak ukur terhadap yang lain. </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="mso-ansi-language:IT;mso-bidi-font-weight: bold" lang="IT"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Bayangkan jika kondisinya berbeda: Syifa belum memiliki pandangan siapa-siapa. </span><span style="mso-ansi-language:FI;mso-bidi-font-weight:bold" lang="FI">Hatinya masih bersih-netral, tentu Syifa bisa lebih objektif memikirkan tawaran ikhwan itu. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:center" align="center"><span style="mso-ansi-language:FI;mso-bidi-font-weight:bold" lang="FI">***********</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="mso-ansi-language:FI;mso-bidi-font-weight: bold" lang="FI">Kemudian, kecenderungan yang diiringi justifikasi itu akan berubah menjadi sebuah ekspektasi-ekspektasi yang berlebihan pula. Sementara ekspektasi yang berlebihan, akan memunculkan sebuah kekecewaan yang lebih dalam, bila kita memergoki sebuah kenyataan yang gak sinkron dengan harapan.</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="mso-ansi-language:FI;mso-bidi-font-weight: bold" lang="FI">Baik, mari kita lanjutkan kisah Syifa tadi. </span><span style="mso-ansi-language:SV;mso-bidi-font-weight:bold" lang="SV">Oke, pada akhirnya, feeling Syifa memang benar. Senior itu pun memilihnya untuk merajut cinta dalam sebuah ikatan yang halal.<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Mereka pun mulai mendayung biduk bersama. Namun, pada perjalanannya, ternyata tak semulus yang Syifa bayangkan. Ada banyak kekecewaan, dan penyesalan yang datang belakangan, setelah tahu bahwa senior pujaan yang kini menjadi suaminya itu, ternyata tak sesabar, sealim, dan sebijaksana yang dulu ia sangka.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:center" align="center"><span style="mso-ansi-language:SV;mso-bidi-font-weight:bold" lang="SV">*************</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="mso-ansi-language:SV;mso-bidi-font-weight: bold" lang="SV">Berbeda dengan mereka yang tak terlalu berekspektasi, sejak awal yang mereka siapkan adalah penerimaan terhadap segala keadaan, baik maupun buruk. Mereka mengandalkan prasangka baik untuk memercayai bahwa kita sesosok makhluk dengan banyak kelebihan, sekaligus menyiapkan sebuah pemakluman, bahwa kita juga manusia biasa dengan segala keniscayaan untuk memiliki kekurangan.</span><span style="mso-bidi-font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:SV;mso-bidi-language: TH" lang="SV"></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="mso-ansi-language:NO-BOK; mso-bidi-font-weight:bold" lang="NO-BOK">Saya ga bilang ini mutlak, ya. Mereka yang berkecenderungan lebih dulu pasti selalu kecewa pada akhirnya, sementara yang bener-bener mulai mengenal dari nol, selalu dilimpahi kesyukuran dan kebahagiaan. Ga gitu juga, semua lebih tergantung dari komitmen masing-masing pasangan untuk mau saling dibenarkan dan membenarkan atau enggak. Mau saling menjaga agar tetap dalam kebaikan atau enggak. Tapi at least, mindset dan alam bawah sadar yang terbentuk dari sebuah kecenderungan itu seperti yang udah saya tulis berkalimat-kalimat tadi, juga berperan disini. :p</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="mso-ansi-language:NO-BOK; mso-bidi-font-weight:bold" lang="NO-BOK">Saya rasa, berharap, berkecenderungan, dan berekspektasi adalah hak masing-masing orang. Tapi kal</span><span style="mso-ansi-language:SV;mso-bidi-font-weight:bold" lang="SV">o boleh saya tambahkan sebuah syarat: harus bisa memanage-nya dengan baik. Tidak berlebihan, tidak mengaburkan keobjektifan, tidak menjadikannya tolak ukur untuk sebuah kesempurnaan, tidak menjadikannya sebagai tujuan dalam memperbaiki diri yang pada akhirnya akan mengurangi keikhlasan kita pada Allah, dan yang paling penting: bersiap tak hanya untuk bahagia, tapi juga kecewa sebagai 2 bentuk konsekuensi atas sebuah harapan. Jadi gak timpang.. <span style="mso-spacerun:yes"> </span>Bersiap dengan konsekuensi terburuk, tapi juga tak membuat diri kita terlalu takut untuk terus melangkah. </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="mso-ansi-language:SV;mso-bidi-font-weight: bold" lang="SV">Susah? Dicoba dulu! :)</span></p> <span style="font-size:12.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;line-height: 115%;font-family:Calibri;mso-fareast-font-family:Calibri;mso-bidi-font-family: "Times New Roman";mso-ansi-language:SV;mso-fareast-language:EN-US;mso-bidi-language: AR-SA;mso-bidi-font-weight:bold" lang="SV">Idul adha 1432 H –sebelum hectic dengan bedah </span><span style="font-size:12.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;line-height:115%; font-family:Wingdings;mso-ascii-font-family:Calibri;mso-fareast-font-family: Calibri;mso-hansi-font-family:Calibri;mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:SV;mso-fareast-language:EN-US;mso-bidi-language:AR-SA; mso-char-type:symbol;mso-symbol-font-family:Wingdings;mso-bidi-font-weight: bold" lang="SV"><span style="mso-char-type:symbol;mso-symbol-font-family:Wingdings">J</span></span><span style="font-size:12.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;line-height:115%; font-family:Calibri;mso-fareast-font-family:Calibri;mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:SV;mso-fareast-language:EN-US;mso-bidi-language:AR-SA; mso-bidi-font-weight:bold" lang="SV"> -</span><br /><span style="font-size:100%;"><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsHQ_sQXg7sUZkoaWK-K-SaMYjAQ8ACnjeebTSjkIqlebhAn2jdcFlRkVFDpL_z5fY5kTPcyGuWQY2GH_g0PAR2d_y3gYjdqVjvHgw9XWP065qvywifB9T5AikETL6Ilg9pryOLGWxt30/s1600/Photography_love_IIIIIII_by_Nymagirl.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsHQ_sQXg7sUZkoaWK-K-SaMYjAQ8ACnjeebTSjkIqlebhAn2jdcFlRkVFDpL_z5fY5kTPcyGuWQY2GH_g0PAR2d_y3gYjdqVjvHgw9XWP065qvywifB9T5AikETL6Ilg9pryOLGWxt30/s320/Photography_love_IIIIIII_by_Nymagirl.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5671775633015612338" border="0" /></a></span>Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-50767489252912153682011-11-05T10:30:00.000-07:002011-11-05T10:32:11.916-07:00Mencintai Sejantan 'Ali r.aIni memang bukan tulisan saya, tapi ga tau kenapa, dari dulu sampai sekarang, saya suka banget true story yang dikemas ulang dengan sangat apik ini. Boleh ya, saya re-post lagi :) (setelah yang pertama di facebook :p)<br /><br /><br />Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah! <br />Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya. Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya!<br /><br />Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali. Mengagumkan!<br /><br />**************<br />‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.<br />”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali. Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakr lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya..<br /><br />Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr; ’Utsman, ’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab.. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ’Ali. Lihatlah berapa banyak budak muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud.. Dan siapa budak yang dibebaskan ’Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakr sang saudagar, insyaallah lebih bisa membahagiakan Fathimah. ’Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin.<br />”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali. ”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.” Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.<br />Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu. Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri.<br />*************<br /><br />Ah, ujian itu rupanya belum berakhir. Setelah Abu Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut. ’Umar ibn Al Khaththab. Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah.<br /><br />’Umar memang masuk Islam belakangan, sekitar 3 tahun setelah ’Ali dan Abu Bakr. Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya? Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman? Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ’Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin? Dan lebih dari itu, ’Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata, ”Aku datang bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ’Umar..” Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah.<br />Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ’Umar melakukannya. ’Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam. Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam. Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir. Menanti dan bersembunyi. ’Umar telah berangkat sebelumnya. Ia thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah. ”Wahai Quraisy”, katanya. ”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!”<br /><br />’Umar adalah lelaki pemberani. ’Ali, sekali lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah. Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak. ’Umar jauh lebih layak. Dan ’Ali ridha. Mencintai tak berarti harus memiliki. Mencintai berarti pengorbanan untuk kebahagiaan orang yang kita cintai. Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah keberanian. Atau mempersilakan. Yang ini pengorbanan.<br />****************<br /><br />Maka ’Ali bingung ketika kabar itu meruyak. Lamaran ’Umar juga ditolak. Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi? Yang seperti ’Utsman sang miliarder kah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah? Yang seperti Abul ’Ash ibn Rabi’ kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulillah? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri. Di antara Muhajirin hanya ’Abdurrahman ibn ’Auf yang setara dengan mereka. Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka? Sa’d ibn Mu’adz kah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu? Atau Sa’d ibn ’Ubadah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?<br />”Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan. ”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi..”<br />”Aku?”, tanyanya tak yakin.<br />”Ya. Engkau wahai saudaraku!”<br />”Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?”<br />”Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”<br /><br />’Ali pun menghadap Sang Nabi. Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah. Ya, menikahi. Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya. Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap? Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap? Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang. ”Engkau pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggungjawab atas rasa cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan-pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya.<br /><br />Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!” Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi. Dan ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab. Mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap ditolak. Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab. Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan. Ah, itu menyakitkan.<br />”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?”<br />”Entahlah..”<br />”Apa maksudmu?”<br />”Menurut kalian apakah ’Ahlan wa Sahlan’ berarti sebuah jawaban!”<br />”Dasar tolol! Tolol!”, kata mereka, ”Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya!”<br /><br />Dan ’Ali pun menikahi Fathimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya. Itu hutang. Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti. ’Ali adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel, “Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!”<br />Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggungjawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ’Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian. Dan bagi pencinta sejati, selalu ada yang manis dalam mencecap keduanya.<br /><br />Di jalan cinta para pejuang, kita belajar untuk bertanggungjawab atas setiap perasaan kita..<br /><br />July 9, 2008 by salim-a-fillah <br />www. fillah.co.ccRizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-57371366480798864212011-11-05T10:03:00.000-07:002011-11-05T10:55:43.419-07:00Lilin Kepercayaan“Kepercayaan ibarat lilin… ia akan tetap menyala setelah dibakar, tapi setiap itu pula panjangnya akan berkurang… sampai ia benar-benar habis dan tak bisa menyala lagi…”<br /><br />Begitu bunyi perumpamaan dadakan di suatu smsku ke salah seorang teman.. kenapa lilin?? Gak tau ya… kebetulan waktu itu lagi kepikiran lilin aja… jadilah analoginya pake lilin… hehehe.. maksa banget..<br /><br />Ya, tiap kali kepercayaan itu dikhianati, tiap itu pula kadarnya akan berkurang. <br />Ketika menghilangkan, merusakkan, atau terlalu lama meminjam barang teman… jangan tersinggung jika dia harus berpikir dua kali untuk meminjamkan barangnya lagi karena predikat ceroboh telah kita raih dengan sukses!<br />Jangan marah! Ketika cap manusia tela(t)dan itu kita dapatkan karena seringkali tidak on time pada suatu janji… (aduh, kesindir nih..)<br />Jangan sakit hati… jika orang-orang tidak mau lagi berbagi dengan kita, karena terlalu seringnya kita membocorkan rahasia teman.. meskipun tidak sengaja…<br />Jangan salahkan… apabila kita dianugerahi penghargaan sebagai tukang bohong, karena acapkali berucap dusta dan mencari-cari alasan…<br />Jangan marah, jangan dendam, jangan sakit hati…<br />Tidak dipercaya memang menyakitkan, tapi jangan buru-buru menyalahkan orang lain … Image itu, bisa jadi kita sendiri yang mencipta…<br />Memang, Semua manusia bisa tersalah, sehingga ada peluang keindahan dengan memaafkan. Tapi, jangan lupa! Kepercayaan yang kedua, ketiga, dan seterusnya… imbal baliknya tidak cukup dengan permintaan maaf, karena... ia juga menuntut sebuah proses perbaikan…<br />Kamar kos, 16 Mei 2009<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtf68-1g4Mxe1otS5UEJHX5sF9SggNOjEnn38Pmf0l6nyHHmsGx1JA_SkdbYgsYAy9gjrhjepGwD71WFQul8N_vWTsgDWq5TG_K6uE-Qxpk4_XTzALmJalOYV4tGL3vbKHkkVT54fKUUo/s1600/lilin.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtf68-1g4Mxe1otS5UEJHX5sF9SggNOjEnn38Pmf0l6nyHHmsGx1JA_SkdbYgsYAy9gjrhjepGwD71WFQul8N_vWTsgDWq5TG_K6uE-Qxpk4_XTzALmJalOYV4tGL3vbKHkkVT54fKUUo/s320/lilin.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5671571189214000194" /></a>Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-55572034478614594242011-11-02T06:56:00.000-07:002011-11-02T07:10:41.209-07:00Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)<span style="font-weight:bold;">1.Definisi </span><br /><br />Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang tempat implantasi/ nidasi/ melekatnya buah kehamilan di luar tempat yang normal, yakni di luar rongga rahim Sedangkan yang disebut sebagai kehamilan ektopik terganggu adalah suatu kehamilan ektopik yang mengalami abortus ruptur pada dinding tuba (Wibowo, 2007). Pembagian menurut lokasi:<br />a. Kehamilan ektopik tuba: pars interstisialis, isthmus, ampulla, infundibulum, fimbria.<br />b.Kehamilan ektopik uterus: kanalis servikalis, divertikulum, kornu, tanduk rudimenter.<br />c.Kehamilan ektopik ovarium: <br />d.Kehamilan ektopik intraligamenter<br />e.Kehamilan ektopik abdominal<br />f.Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus<br />Kehamilan ektopik yang paling banyak terjadi adalah di tuba, hal ini disebabkan oleh adanya hambatan perjalanan ovum yang telah dibuahi ke kavum uteri, hal ini dapat disebabkan karena :<br />a.Adanya sikatrik pada tuba<br />b.Kelainan bawaan pada tuba<br />c.Gangguan fisiologis pada tuba karena pengaruh hormonal ((Prawirohardjo, 2005).<br /><br /><span style="font-weight:bold;">2.Epidemiologi</span><br />Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik berumur antara 20-40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun. Lebih dari 60% kehamilan ektopik terjadi pada wanita 20-30 tahun dengan sosio-ekonomi rendah dan tinggal didaerah dengan prevalensi gonore dan prevalensi tuberkulosa yang tinggi (Wibowo, 2007).<br /><span style="font-weight:bold;"><br />3.Etiologi</span><br />Semua faktor yang menghambat migrasi embrio ke kavum uteri menyebabkan seorang ibu semakin rentan untuk menderita kehamilan ektopik, yaitu :<br />a.Faktor dalam lumen tuba:<br />-Endosalpingitis, menyebabkan terjadinya penyempitan lumen tuba<br />-Hipoplasia uteri, dengan lumen tuba menyempit dan berkelok-kelok<br />-Operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tidak sempurna <br />b.Faktor pada dinding tuba:<br />-Endometriosis, sehingga memudahkan terjadinya implantasi di tuba<br />-Divertikel tuba kongenital, menyebabkan retensi ovum.<br />c.Faktor di luar dinding tuba:<br />-Perlekatan peritubal dengan distorsi atau lekukan tuba<br />-Tumor yang menekan dinding tuba<br />- Pelvic Inflammatory Disease (PID)<br />d.Faktor lain:<br />-Hamil saat berusia lebih dari 35 tahun<br />-Fertilisasi in vitro<br />-Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)<br />-Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya<br />-Infertilitas<br />-Mioma uteri<br />-Hidrosalping (Rachimhadhi, 2005).<br /><br /><span style="font-weight:bold;">4.Patofisiologi</span><br />Tempat-tempat implantasi kehamilan ektopik antara lain ampulla tuba (lokasi tersering), isthmus, fimbriae, pars interstitialis, kornu uteri, ovarium, rongga abdomen, serviks dan ligamentum kardinal. Zigot dapat berimplantasi tepat pada sel kolumnar tuba maupun secara interkolumnar.<br />Pada keadaan yang pertama, zigot melekat pada ujung atau sisi jonjot endosalping yang relatif sedikit mendapat suplai darah, sehingga zigot mati dan kemudian diresorbsi. Pada implantasi interkolumnar, zigot menempel di antara dua jonjot. Zigot yang telah bernidasi kemudian tertutup oleh jaringan endosalping yang menyerupai desidua, yang disebut pseudokapsul. Villi korialis dengan mudah menembus endosalping dan mencapai lapisan miosalping dengan merusak integritas pembuluh darah di tempat tersebut. Selanjutnya, hasil konsepsi berkembang, dan perkembangannya tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tempat implantasi, ketebalan tempat implantasi dan banyaknya perdarahan akibat invasi trofoblas.<br />Seperti kehamilan normal, uterus pada kehamilan ektopik pun mengalami hipertrofi akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron, sehingga tanda-tanda kehamilan seperti tanda Hegar dan Chadwick pun ditemukan. Endometrium pun berubah menjadi desidua, meskipun tanpa trofoblas. Sel-sel epitel endometrium menjadi hipertrofik, hiperkromatik, intinya menjadi lobular dan sitoplasmanya bervakuol. Perubahan selular demikian disebut sebagai reaksi Arias-Stella.<br />Karena tempat implantasi pada kehamilan ektopik tidak ideal untuk berlangsungnya kehamilan, suatu saat kehamilan ektopik tersebut akan terkompromi. Kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada kehamilan ektopik adalah: <br />1) hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi, <br />2) abortus ke dalam lumen tuba, dan <br />3) ruptur dinding tuba.<br />Abortus ke dalam lumen tuba lebih sering terjadi pada kehamilan pars ampullaris, sedangkan ruptur lebih sering terjadi pada kehamilan pars isthmica. Pada abortus tuba, bila pelepasan hasil konsepsi tidak sempurna atau tuntas, maka perdarahan akan terus berlangsung. Bila perdarahan terjadi sedikit demi sedikit, terbentuklah mola kruenta. Tuba akan membesar dan kebiruan (hematosalping), dan darah akan mengalir melalui ostium tuba ke dalam rongga abdomen hingga berkumpul di kavum Douglas dan membentuk hematokel retrouterina.<br />Pada kehamilan di pars isthmica, umumnya ruptur tuba terjadi lebih awal, karena pars isthmica adalah bagian tuba yang paling sempit. Pada kehamilan di pars interstitialis ruptur terjadi lebih lambat (8-16 minggu) karena lokasi tersebut berada di dalam kavum uteri yang lebih akomodatif, sehingga sering kali kehamilan pars interstitialis disangka sebagai kehamilan intrauterin biasa.<br />Perdarahan yang terjadi pada kehamilan pars interstitialis cepat berakibat fatal karena suplai darah berasal dari arteri uterina dan ovarika. Oleh sebab itu kehamilan pars interstitialis adalah kehamilan ektopik dengan angka mortalitas tertinggi. Kerusakan yang melibatkan kavum uteri cukup besar sehingga histerektomi pun diindikasikan.<br />Ruptur, baik pada kehamilan fimbriae, ampulla, isthmus maupun pars interstitialis, dapat terjadi secara spontan maupun akibat trauma ringan, seperti koitus dan pemeriksaan vaginal. Bila setelah ruptur janin terekspulsi ke luar lumen tuba, masih terbungkus selaput amnion dan dengan plasenta yang masih utuh, maka kehamilan dapat berlanjut di rongga abdomen. Untuk memenuhi kebutuhan janin, plasenta dari tuba akan meluaskan implantasinya ke jaringan sekitarnya, seperti uterus, usus dan ligamen (Rachimhadhi, 2005).<br /><br /><span style="font-weight:bold;">5. Manifestasi klinis</span><br />Trias gejala dan tanda dari kehamilan ektopik adalah riwayat keterlambatan haid atau amenorrhea yang diikuti perdarahan abnormal (60-80%), nyeri abdominal atau pelvik (95%). Biasanya kehamilan ektopik baru dapat ditegakkan pada usia kehamilan 6 – 8 minggu saat timbulnya gejala tersebut di atas. Gejala lain yang muncul biasanya sama seperti gejala pada kehamilan muda, seperti mual, rasa penuh pada payudara, lemah, nyeri bahu, dan dispareunia. Selain itu pada pemeriksaan fisik didapatkan pelvic tenderness, pembesaran uterus dan massa adneksa. (Saifiddin, 2002; Cunningham et al, 2005).<br /><br /><span style="font-weight:bold;">6.Diagnosis </span><br />a.Anamnesis dan gejala klinis <br />Riwayat terlambat haid, gejala dan tanda kehamilan muda, dapat ada atau tidak ada perdarahan per vaginam, ada nyeri perut kanan / kiri bawah. Berat atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam peritoneum.<br />b.Pemeriksaan fisik<br />i.Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor di daerah adneksa.<br />ii.Adanya tanda-tanda syok hipovolemik, yaitu hipotensi, pucat dan ekstremitas dingin, adanya tanda-tanda abdomen akut, yaitu perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen.<br />iii. Pemeriksaan ginekologis<br />Pemeriksaan dalam: seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uteris kanan dan kiri.<br />c. Pemeriksaan Penunjang<br />i. Laboratorium : Hb, Leukosit, urine B-hCG (+).<br />Hemoglobin menurun setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat.<br />ii. USG : - Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri<br />- Adanya kantung kehamilan di luar kavum uteri<br />- Adanya massa komplek di rongga panggul<br />iii. Kuldosentesis : suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam kavum Douglas ada darah.<br />iv. Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan laparotomi.<br />v. Ultrasonografi berguna pada 5 – 10% kasus bila ditemukan kantong gestasi di luar uterus (Mansjoer, dkk, 2001). <br />7. Diagnosis banding<br />a. Infeksi pelvik <br />b. Abortus iminens atau insipiens<br />c. Torsi kista ovarium<br />d. Ruptur korpus luteum<br />e. Appendisitis akut (Wibowo, 2007; Cunningham et al, 2005).<br /><br /><span style="font-weight:bold;">8. Penatalaksanaan </span><br /> Seorang pasien yang terdiagnosis dengan kehamilan tuba dan masih dalam kondisi baik dan tenang, memiliki 2 pilihan, yaitu penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan bedah.<br />a. Penatalaksanaan Medis<br /> Pada penatalaksanaan medis digunakan zat-zat yang dapat merusak integritas jaringan dan sel hasil konsepsi. Tindakan konservativ medik dilakukan dengan pemberian methotrexate. Methotrexate adalah obat sitotoksik yang sering digunakan untuk terapi keganasan, termasuk penyakit trofoblastik ganas. Pada penyakit trofoblastik, methotrexate akan merusak sel-sel trofoblas, dan bila diberikan pada pasien dengan kehamilan ektopik, methotrexate diharapkan dapat merusak sel-sel trofoblas sehingga menyebabkan terminasi kehamilan tersebut.<br /> Methotrexate dapat diberikan dalam dosis tunggal maupun dosis multipel. Dosis tunggal yang diberikan adalah 50 mg/m2 (intramuskular), sedangkan dosis multipel yang diberikan adalah sebesar 1 mg/kg (intramuskular) pada hari pertama, ke-3, 5, dan hari ke-7. Pada terapi dengan dosis multipel leukovorin ditambahkan ke dalam regimen pengobatan dengan dosis 0.1 mg/kg (intramuskular), dan diberikan pada hari ke-2, 4, 6 dan 8. Terapi methotrexate dosis multipel tampaknya memberikan efek negatif pada patensi tuba dibandingkan dengan terapi methotrexate dosis tunggal 9. Methotrexate dapat pula diberikan melalui injeksi per laparoskopi tepat ke dalam massa hasil konsepsi. Terapi methotrexate dosis tunggal adalah modalitas terapeutik paling ekonomis untuk kehamilan ektopik yang belum terganggu.<br /> Kandidat-kandidat penerima tatalaksana medis harus memiliki syarat-syarat berikut ini: 1) keadaan hemodinamik yang stabil dan tidak ada tanda robekan dari tuba, 2) tidak ada aktivitas jantung janin, 3) diagnosis ditegakkan tanpa memerlukan laparaskopi, 4) diameter massa ektopik < 3,5 cm, 5) kadar tertinggi β-hCG < 15.000mIU/ ml, 6) harus ada informed consent dan mampu mengikuti follow up, serta 7) tidak memiliki kontraindikasi terhadap pemberian methotrexate..<br />b. Penatalaksanaan Bedah<br />Penatalaksanaan bedah dapat dikerjakan pada pasien-pasien dengan kehamilan tuba yang belum terganggu maupun yang sudah terganggu. Tentu saja pada kehamilan ektopik terganggu, pembedahan harus dilakukan secepat mungkin.<br />i. Salpingostomi<br />Salpingostomi adalah suatu prosedur untuk mengangkat hasil konsepsi yang berdiameter kurang dari 2 cm dan berlokasi di sepertiga distal tuba fallopii. Pada prosedur ini dibuat insisi linear sepanjang 10-15 mm pada tuba tepat di atas hasil konsepsi, di perbatasan antimesenterik. Setelah insisi hasil konsepsi segera terekspos dan kemudian dikeluarkan dengan hati-hati. Perdarahan yang terjadi umumnya sedikit dan dapat dikendalikan dengan elektrokauter. Insisi kemudian dibiarkan terbuka (tidak dijahit kembali) untuk sembuh per sekundam. Prosedur ini dapat dilakukan dengan laparotomi maupun laparoskopi. Metode per laparoskopi saat ini menjadi gold standard untuk kehamilan tuba yang belum terganggu.<br />ii. Salpingotomi<br />Pada dasarnya prosedur ini sama dengan salpingostomi, kecuali bahwa pada salpingotomi insisi dijahit kembali. Beberapa literatur menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna dalam hal prognosis, patensi dan perlekatan tuba pascaoperatif antara salpingostomi dan salpingotomi.<br /><br /><br />iii. Salpingektomi<br />Salpingektomi diindikasikan pada keadaan-keadaan berikut ini: 1) kehamilan ektopik mengalami ruptur (terganggu), 2) pasien tidak menginginkan fertilitas pascaoperatif, 3) terjadi kegagalan sterilisasi, 4) telah dilakukan rekonstruksi atau manipulasi tuba sebelumnya, 5) pasien meminta dilakukan sterilisasi, 6) perdarahan berlanjut pascasalpingotomi, 7) kehamilan tuba berulang, 8) kehamilan heterotopik, dan 9) massa gestasi berdiameter lebih dari 5 cm. Reseksi massa hasil konsepsi dan anastomosis tuba kadang-kadang dilakukan pada kehamilan pars ismika yang belum terganggu. Metode ini lebih dipilih daripada salpingostomi, sebab salpingostomi dapat menyebabkan jaringan parut dan penyempitan lumen pars ismika yang sebenarnya sudah sempit. Pada kehamilan pars interstitialis, sering kali dilakukan pula histerektomi untuk menghentikan perdarahan masif yang terjadi. Pada salpingektomi, bagian tuba antara uterus dan massa hasil konsepsi diklem, digunting, dan kemudian sisanya (stump) diikat dengan jahitan ligasi. Arteria tuboovarika diligasi, sedangkan arteria uteroovarika dipertahankan. Tuba yang direseksi dipisahkan dari mesosalping.<br />iv. Evakuasi Fimbrae dan Fimbraektomi<br />Bila terjadi kehamilan di fimbrae, massa hasil konsepsi dapat dievakuasi dari fimbrae tanpa melakukan fimbraektomi. Dengan menyemburkan cairan di bawah tekanan dengan alat aquadisektor atau spuit, massa hasil konsepsi dapat terdorong dan lepas dari implantasinya. Fimbraektomi dikerjakan bila massa hasil konsepsi berdiameter cukup besar sehingga tidak dapat diekspulsi dengan cairan bertekanan (Chalik, 2004).<br /><span style="font-weight:bold;"><br />9.Prognosis </span><br />a.Bagi kehamilan berikutnya<br />Umumnya penyebab kehamilan ektopik (misalnya penyempitan tuba atau pasca penyakit radang panggul) bersifat bilateral. Sehingga setelah pernah mengalami kehamilan ektopik pada tuba satu sisi, kemungkinan pasien akan mengalami kehamilan ektopik lagi pada tuba sisi yang lain.<br />b.Bagi ibu <br />Bila diagnosis cepat ditegakkan umumnya prognosis baik, terutama bila cukup penyediaan darah dan fasilitas operasi serta narkose (Moechtar, 1998).<br /><br /><span style="font-weight:bold;">DAFTAR PUSTAKA</span><br /><br /><br />1. Chalik, TMA. 2004. Kehamilan Ektopik. Dalam: Ilmu Kedokteran Fetomaternal. Edisi I. Surabaya: Himpunan Kedokteran Fetomaternal Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia.<br />2. Cunningham FG, Macdonald PC, Gant NF. 2005. Kehamilan Ektopik. Dalam: Obstetri William. Edisi XVIII. Jakarta: EGC. <br />3. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R. 2001. Kehamilan Ektopik. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Edisi III. Jakarta: Media Aesculapius. <br />4. Moechtar R. 1998. Kelainan Letak Kehamilan (Kehamialan Ektopik). Dalam: Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologis dan Obstetri Patologis. Edisi II. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC.<br />5. Prawirohardjo S. 2005. Gangguan Bersangkutan dengan Konsepsi. Dalam: Ilmu Kandungan. Edisi II. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo<br />6. Rachimhadhi T. 2005. Kehamilan Ektopik. Dalam : Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi I. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo<br />7. Saifiddin AB. 2002. Kehamilan Ektopik Terganngu. Dalam: Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi I. Editor: Affandi B, Waspodo B. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. <br />8. Wibowo B. 2007. Kehamilan Ektopik. Dalam : Ilmu Kebidanan. Edisi III. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-40606098584767144032010-08-28T22:41:00.000-07:002011-11-02T06:43:21.469-07:00How Is Life??Assalaamu'alaykum...<br />Lamaaaa... tak update blog...<br />Padahal Juni-Juli-Agustus are the hardest months of this year. huff...<br />Alhamdulillaah.. banyak ujian... semakin memaknai banyak hal, mudah-mudahan semakin matang (buah kaleee), sabar, dan syukur pada Allah... :)<br />Kapan2 semoga bisa dibagi disini.. mungkin nunggu saya nikah dulu kali.. (ahaha.. ngapaiiin... musti nunggu nikah yak? nyesuain tema aja si.. coz ni lagi musim nikahnya teman2 angkatan saya. week... gak nyambooong... :D)<br /><br />Anyway, Alhamdulillah juga skripsi sudah rampung...<br />Subhanallaah... merasa banyak sekali nikmat dan keberuntungan yang Allah berikan selama kuliah ini.. Kadang tak sempat belajar, tapi selalu Allah muluskan jalan untuk lulus.. hihi.. :D (plisss... jangan keterusaaan!!! gak belajarnya loh.. kalo hoky-nya moga tetep lanjut... hehe)<br /><br />Seperti skripsi kemarin, ujian hanya 20 menit, tanpa pertanyaan satupun dari penguji, hanya saran. <br />Tau kenapa? Nih, saya kasih tips ujian skripsi: Berikan naskahnya pada H-1 ujian... Dosen gak akan sempat baca.. hehehe.. nakal banget! gak gitu juga si.. emang rada ribet nyari tanda tangan sana sini buat undangan, jadi baru sempet ngasih H-1. Beruntungnyaaa lagi.. hanya pembimbing & penguji 1 yang datang, penguji 2 saya yang biasanya banyak pertanyaan gak datang.. so, yang lain ga terpancing untuk bertanya.. keadaannya sama persis dengan ujian proposal saya... Hihihi, Alhamdulillaah.. :p<br />Dan pembimbing 2 saya yang memang baik hati, ketika ujian susulan hanya menanyakan: kemarin ujian gimana..? kemudian langsung memberi nilai 98... hiks.. terharu.. (Lebay!) Allah Maha Baik :)<br />Semoga tak hanya hal2 duniawi saja yang Allah mudahkan, semoga di akhirat kelak juga... :)<br /> <br />Satu quote bagus yang saya ingat hari ini: <br />"Ruh itu ibarat tentara..<br />Ketika komitmennya sama, mereka akan saling setia.."<br /><br />Memang betul.. bahwa Allah berikan potensi kecenderungan pada kita. Tak hanya kebaikan yang dapat menular, keburukan pun demikian.. <br />Mereka adalah kecenderungan yang selektif.. Selektif memilih sasarannya masing2.. Dan kita, juga adalah penerima yang selektif.. Selektif memilah pengaruh lingkungan mana yang akan kita kawani.<br /><br />Semoga Allah senantiasa men-cenderung-kan kita pada kebaikan... <br />Amal yang baik, Teman yang baik, Lingkungan yang baik, Jodoh yang baik.. ehm.. :D<br />Jika komitmen yang dibangun karena Allah, Insya Allah tak akan saling meninggalkan :)<br />Cieeh.. sok bijak dah! ^^v<br /><br />End of this.. keburu di-gibenk adek yang dari tadi udah minta jatah ngenet-nya :pRizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-30267917747360940402010-06-04T09:06:00.000-07:002011-11-02T06:51:28.273-07:00Sebelum EngkauHari ini …<br /><br />Sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar,<br />ingatlah akan seseorang yang TIDAK BISA BERBICARA…<br /><br />...Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu,<br />ingatlah akan seseorang yang TIDAK PUNYA APAPUN untuk dimakan…<br /><br />Ketika engkau mengeluh tentang orang tuamu,<br />ingatlah anak-anak yatim piatu yang TAK PERNAH MENGENAL<br />dan MERASAKAN KASIH SAYANG orang tuanya …<br /><br />Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau istrimu,<br />ingatlah akan seseorang yang MENANGIS kepada Allah<br />untuk MEMINTA PASANGAN HIDUP...<br /><br />Ketika engkau lelah dan mengeluh tentang anak-anakmu,<br />ingatlah orang-orang tua yang HIDUP KESEPIAN sebatang kara<br />TANPA ADA ANAK-ANAK di sisinya…<br /><br />Sebelum engkau mengeluh tentang rumahmu yang kotor,<br />Dan tak ada yang membersihkan atau menyapu lantai,<br />ingatlah akan gelandangan yang TINGGAL di jalanan<br />dan TIDUR di trotoar-trotoar<br /><br />Sebelum mengeluh karena menyetir terlalu jauh,<br />ingatlah akan orang yang harus BERJALAN KAKI<br />untuk menempuh JARAK YANG SAMA…<br /><br />Sebelum engkau mengeluh tentang pekerjaanmu,<br />ingatlah akan para pengangguran, orang-orang cacat,<br />dan mereka yang MENGINGINKAN PEKERJAANMU<br />serta RELA MENGGANTIKANMU…<br /><br />Sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu,<br />ingatlah akan orang yang meninggal mendahuluimu<br />dalam keadaan BELUM BERTOBAT...<br /><br />Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu,<br />berterima kasihlah pada Allah<br />karena engkau MASIH HIDUP dan ADA di dunia ini….<br /><br />Hidup adalah anugerah<br />Syukuri<br />Jalani<br />Nikmati<br />Dan isilah…<br /><br /><br /><br /><br />There is Always second Chance<br />to MOVE ON and make a NEW BEGINNING<br /><br />....KEEP MOVING FORWARDRizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-73988396089107815832010-06-04T05:44:00.000-07:002011-11-02T06:43:21.469-07:00Berbagi dengan-NyaIt's feel desperate when you can't tell your problem to anyone,is'n it? 'though you want to do it so much!!<br />You can't face it alone and really need someone to solve it together, but the subtances of that problem is not for public... and then.. huff.. it'll be complicated<br /><br />As usual, masalah yang saya alami seringkali tak bisa saya bagi dengan teman2 dekat... *Padahal sebenernya saya pengeeeeeen....!!*<br />Sampai tak enak hati mendengar komentar mereka: "kamu pelit banget sih bagi-bagi cerita??" atau "kamu gak punya masalah ya?? koq gak pernah curhat?", hehehe...<br /><br />Ternyata dalam dunia pertemanan, curhat bukan sekedar berbagi masalah. Curhat adalah bentuk penghormatan, penghargaan, pemuliaan terhadap teman karena dicurhati bermakna dipercaya. Dipercaya menjaga rahasia, dipercaya mencari solusi, dipercaya menjadi orang yang selalu ada dalam suka dan duka... (haiiyaah.. ^0^)<br />Semakin banyak curhat yang kita pegang, semakin rahasia, semakin tinggi pangkat teman yang kita sandang... <br />Tapi begitulah...bukan gak banyak masalah, mungkin karena bawaan cuek, hanya masalah-masalah "besar" yang saya anggap masalah. Dan yang "besar" itu memang gak bisa saya bagi dengan mereka karena sifatnya yang soo... privacy..(maafkan saya temen2.. T_T)<br /><br />"Semoga ada wajah-wajah yang tak pernah mengeluh pada kita tentang taqdir yang menimpanya... <br />Mereka telah mencukupkan akhir malam sebagai waktu pengaduan. Saat mereka berdiri, ruku', dan sujud dalam tangis rindunya..."<br /><br />Hmh..Tak selalu buruk rupanya. Adanya masalah yang tak bisa di-sharing, mungkin justru dapat menggerakkan kita untuk berbagi dengan Rabb yang Maha memiliki jalan keluar...<br /> <br />Tak jarang, memang sebaliknya, kebanyakan telah mencukupkan manusia sebagai pendengar keluh kesahnya, sehingga hanya sedikit yang tersisa untuk dibagi dengan Allah... :)Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-90235949482927927862010-05-31T06:42:00.000-07:002011-11-02T06:50:54.209-07:00Cerminan PrioritasAda sebuah jembatan yang sangat besar dan luas. Arsitekturnya megah, dirancang dengan gaya seni yang tinggi, dan kemegahannya semakin memukau karena didukung dengan pemandangan alam disekitarnya yang memesona. Jembatan ini adalah jalan menuju sebuah negeri yang konon keindahannya tak pernah terbetik dalam hati dan belum pernah terdengar oleh telinga siapapun. Dua orang pengembara bersepakat menyeberanginya. Lamanya perjalanan membuat keduanya kelelahan hingga mereka memutuskan untuk beristirahat. Di tengah jeda waktu menghilangkan kepenatan, pengembara pertama tersihir dengan keindahan jembatan tersebut. Ia memutuskan untuk menghentikan perjalanan dan akan membangun rumah di atas jembatan. Ketika menyampaikan niatnya kepada teman perjalanannya, sontak ia dibentak “Apa kau sudah kehilangan akal? Bagaimana mungkin kau akan membangun rumah disini? Jikapun bisa, tentu rumahmu akan segera roboh karena jembatan ini tidak akan kuat menopangnya ! ”<br /><br />Begitulah sobat, dunia ibarat jembatan akhirat. Ia hanya sebuah jalan yang harus kita seberangi untuk menuju negeri akhirat yang kekal selamanya. Dan dalam proses menyeberang itu, kita dibatasi oleh waktu yang tak jelas lamanya: umur. Maka seorang penyeberang yang cerdas tentu tak akan menghabiskan waktunya dengan berlama-lama menikmati keindahan disitu, apalagi sampai menetap permanen. Karena ia sadar bahwa jembatan bukanlah tujuan akhirnya dan hanya sementara memberikan kenyamanan. Ia hanya sekedar beristrihat melepas lelah. Ia akan antusias terhadap segala hal yang bisa digunakan untuk mendukung perjalanannya agar sampai di tujuan dengan selamat.<br /> <br />Pertanyaannya adalah: apakah kita termasuk salah satu penyeberang yang cerdas itu?<br /><br />Sobat, secara tidak sadar sebenarnya kita meluangkan waktu paling banyak untuk hal-hal yang menjadi prioritas kita, mengusahakan dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan hal-hal yang menjadi prioritas kita, bergegas-gegas untuk mengambil segala kesempatan yang mendekatkan kita dengan prioritas tersebut. Orang yang akrab dengan sesuatu biasanya akan cinta. Dan cinta menjadikan seseorang sulit dipisahkan dengan yang dicintai. Begitu pula dengan prioritas. Ia adalah sebentuk cinta kita terhadap suatu hal, karena kita akan mengutamakannya dengan mengorbankan hal-hal lain, dan ia muncul tersebab akrabnya kita terhadap hal tersebut. <br /><br />Maka jawaban dari pertanyaan di atas mudah saja, banyaknya waktu yang kita habiskan, respon antusiasme yang kita ekspresikan, relanya kita mengorbankan banyak hal demi mendapatkan sesuatu adalah cerminan prioritas kita, adalah cerminan terhadap sesuatu yang kita cintai. <br /><br />Sobat, mari sama-sama me-muhasabahi diri. Apakah kita lebih condong untuk beristirahat secukupnya lalu segera melanjutkan penyeberangan, atau condong untuk berleha-leha menghabiskan waktu dan membangun rumah di atas jembatan. Seorang mukmin yang mengaku cinta akhirat, segala amalnya, meskipun berbau duniawi akan tetap diniatkan untuk akhirat. Ia akan rela mengorbankan banyak hal untuk mencari bekal akhirat.Ia tak akan dengan mudah melanggar aturan Allah, karena ia mengharapkan balasan yang baik di akhirat kelak. Dan tentu saja ia akan antusias dengan hal-hal yang berkaitan dengan akhirat. Antusiasmenya terhadap ajakan shalat tepat waktu, menghadiri kajian, membaca buku islami,mengikuti atau mengurusi kegiatan keislaman, tak akan kalah dengan antusiasmenya ketika diajak jalan-jalan ke mall, nonton film, makan-makan bareng, dll. <br /><br />Karena cinta tidak sebatas pengakuan. Cinta akan melahirkan sikap natural yang secara jujur menunjukkan kecintaan terhadap hal yang kita cintai <br /><br />Kos, 29-5-2010 *dikejar deadline! T_T*Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-48356998382667823072010-05-11T13:52:00.000-07:002011-11-02T06:52:35.190-07:00Dedeeek.....!Alhamdulillaah... ada anggota baru di keluarga saya...<br /><br />Si gembil (sementara namanya itu dulu ^^) yang lahir hari ahad, 9 Mei 2010,di Solo dengan normal, sehat, cantik...<br /><br />hhmmmpph.... gemez banget!! pengen tak unyel-unyel..!<br /><br />ini cucu pertama.. hoho..<br /><br />Bdw, jadi ibu.. kaya'nya bahagia banget yaa??<br /><br />bahagia waktu denger tangisan pertamanya setelah lahir <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQrfJv7Wal4FSMrn3H6tkKq4Rb69t8aOyORVET8TuQSlN9tGXiRVRYSabixKcZT5d9Cgy9NFRXr3RTPDUEg3fYVFcNaWjIYwmhcktkMDc6XHZJbTev_d7Uezcl5c5EeIrOtK7E3LQv858/s1600/09052010(001).jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQrfJv7Wal4FSMrn3H6tkKq4Rb69t8aOyORVET8TuQSlN9tGXiRVRYSabixKcZT5d9Cgy9NFRXr3RTPDUEg3fYVFcNaWjIYwmhcktkMDc6XHZJbTev_d7Uezcl5c5EeIrOtK7E3LQv858/s320/09052010(001).jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470125811121010898" /></a><br /><br />bahagia ketika tahu anggota tubuhnya lengkap<br />bahagianya menyusui sembari berdialog dengannya :"dedek, cepet gede ya... jadi anak shalih..." huhu T_T<br />bahagia membersamainya tumbuh. melihat perkembangannya... <br />dari tidur trus duduk, trus merangkak, trus jalan pelan-pelan, trus lari-lari...<br />dari oek-oek trus bisa ngomong "ma..maa.." "baa..baa..", lalu berceloteh khas anak keci, kemudian ketika dewasa dapat berdiplomasi...<br /><br />bahagianya mendidik... mengajari... memberi kasih sayang..ikut andil dalam perubahan luar biasa: seorang bayi menjadi manusia dewasa...<br /><br />uuuh.. koq jadi mupeng ya?? pengen punya juga.. T_T<br /><br />padahal dulu waktu masih culun saya sering bertanya, "kenapa sih, perempuan pada pengen punya anak? padahal melahirkan kan sakit!"<br /><br />dee.. sekarang baru ngerti dah, ternyata menjadi ibu itu bahagiaaaa.... <br /><br />ayo dedek gembil, grow up!! semoga jadi anak sholihah, investasi akhirat buat orang tuamu, paham dien, bisa menjadi pembela agama Allah kelak... amiiin...<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUJM2XE9VA59GNsqttW5GxipQ-ZQGe5Zqanh3JfiIOS1-8RZNbZrGNqhcBUK_7JwtTNcKUbUVtnYkiTAmx6bkW9KfAoiP3jS_cYbgOEqU09AUS6_R4V1suGF42awRKhoeRuhjSffVSNoE/s1600/09052010(015).jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUJM2XE9VA59GNsqttW5GxipQ-ZQGe5Zqanh3JfiIOS1-8RZNbZrGNqhcBUK_7JwtTNcKUbUVtnYkiTAmx6bkW9KfAoiP3jS_cYbgOEqU09AUS6_R4V1suGF42awRKhoeRuhjSffVSNoE/s320/09052010(015).jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470120290299492242" /></a>Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-70799820236894315322010-05-07T08:57:00.001-07:002011-11-02T06:49:18.784-07:00Karena Cerita Hari Esok, Ada di Hari IniLamaaa…. banget gak nulis!! >_<<br />Lama gak update blog (kalo update status fb mah rajin pisan, euy!), lama gak bikin note fb, weekend pasca ujian blok ini hati saya tergerak untuk membukan file “4 MY BLOG” yang udah lama terlantar itu…<br />Huhu.. baru nyadar kalo banyak banget tulisan yang belum sempat terselesaikan… Cuma judul plus 1-2 paragraf yang semuanya gak ada endingnya itu. <br />Nyesel juga.. coz sekarang ide-idenya udah mulai ngabur kemana-mana ketutup ama skripsi n pelajaran.. Padahal itu file kaya’nya udah ada sejak awal saya masuk kuliah, dan sekarang saya udah semester 6! Weks! Ternyata sekali kita berhenti dari kebiasaan baik, susah ya untuk memulainya kembali…? Huks.. <br /><br />Terus dari file “4 MY BLOG” , saya iseng buka file “ tuuuuut” (sensor! ketahuan ntar.. hehe) alias diary digital di lepi saya, dan cukup terkaget waktu ngeliat tanggal terakhir yang tertera disitu. 6 bulan lalu! Wew! Cukup lama ternyata! Padahal 6 bulan terakhir ini banyak banget momen bersejarah yang harusnya diabadikan… HARUSNYA! Saya memang gak terlalu concern dengan hal-hal kecil, tapi setidaknya tiap sebulan sekali pasti saya sempetin nge-rapel momen2 penting… paling lama 3 bulan sekali lah. Tapi ini? Hiiy.. males banget sih gue?? <br /><br />Lalu tergelitik untuk membaca kembali jejak rekam masa lalu saya itu. HMPFFH… pengen ketawa! Asli! ^0^ Ternyata sempat juga menjalani masa-masa menjadi orang culun, polos, lugu, dodol bin oon…<br />Tema yang saya bahas di diary juga seputar ituu -ituuu… aja. Ih, malu… childish banget..! >.<<br />Saya merasa sudah banyak pemikiran, paradigma, pandangan, pendapat, orientasi dan idealisme yang berubah tentang point of view saya terhadap sebuah peristiwa (hieks.. ribet bahasanya). Waktu 6 bulan ternyata cukup mengajarkan banyak hal yang insya Allah semakin mendewasakan. Saya jadi menyayangkan, kenapa tidak sempat mengabadikan momen-momen itu.<br /><br />Ternyata.. nulis diary bermanfaat juga ya? Meskipun awalnya terlihat seperti orang autis (ngomong ama buku, hehehe), tapi hikmahnya banyak juga. Lewat diary, saya bisa me-muhasabah-i diri lagi. Ada bedakah saya yang sekarang dengan 1 atau 2 tahun lalu? ada yang bertambah baik-kah? Bertambah buruk-kah…? Apa aja yang sudah sempat saya lakukan untuk sekitar?<br /><br />Lewat diary, saya menemukan semangat untuk mencari solusi dari masalah-masalah saya. Karena kadang, beberapa masalah yang kita hadapi sekarang ternyata hanya repetisi, remidiasi dari hal serupa yang pernah kita alami di masa lalu. Malu kan, kalo jatuh berkali-kali ke lobang yang sama tapi gak pernah mau memperbaiki kesalahan…?<br /><br />Lewat diary, saya mengingat orang-orang yang ikut terrekam di dalamnya. Orang tua, teman-teman, saudara, guru-guru, dan semoga saja, suatu saat ketika membacanya kembali, itu dapat membuat saya tergerak, untuk bersilaturrahmi pada mereka yang sudah lama tidak saya kunjungi. Hoho…<br /><br />Alferd Nobel, menulis memoarnya, “THE MEMORY OF SOUTHERINO” (kaya’nya judulnya itu deh) tentang kekerasan, kekejaman penderitaan para korban, dalam suatu kondisi peperangan yang beliau lihat dengan mata kepalanya sendiri. Dan kemudian buku itu melahirkan sebuah lembaga independen kesehatan dunia: Palang Merah! <br /><br />Tetsuko Kuroyanagi, lewat novelnya, “TOTTO CHAN” berhasil memotivasi banyak sekali institusi pendidikan Jepang untuk membuat sekolah yang gak bikin stress murid-muridnya dan mencintai belajar. Padahal novel itu sangat sederhana. Hanya berisi pengalaman yang beliau abadikan lewat diary, 30 tahun lalu saat bersekolah di SD dengan sistem belajar yang menyenangkan dengan guru-guru dan Kepala Sekolah yang menyenangkan pula. Yang saya kagumi lagi, novel ini ditulis dengan bahasa universal- dengan gaya tulisan seorang anak kecil- tapi setiap orang dari berbagai kalangan usia ,(bahkan sepupu saya yang masih kelas 4 SD) dapat terinspirasi! <br /><br />Tak hanya tulisan ilmiah, essay, atau artikel yang bikinnya pake logika aja, pengalaman pribadi pun ternyata bisa menginspirasi, menggerakkan, merubah… diri sendiri maupun orang lain… <br /><br />Dan.. diary adalah sarana yang paling gampang buat belajar nulis! Tinggal curhat doang gitu loh.. keluarin semua isi hati… gak usah pake mikir buat nyari jenis kata yang ribet-ribet… udah jadi…<br />Ah, sayang banget… padahal dari seluruh peristiwa hidup yang sudah berlalu, hanya sedikit yang saya ingat, dan dari sedikit yang saya ingat itu, lebih sedikit lagi yang saya catat. <br />Huff.. ya sudahlah… gak perlu lebay… mulai sekarang harus semangat nulis lagi… !! <br />Berbagi, berdakwah, dan menginspirasi lewat tulisan..! <br />Karena hal-hal besar di hari esok, bisa jadi, karena inspirasi dari tulisan kecil di hari ini… <br />Semangadh, cing! ^_^<br />Kamar kos, 7 Mei 2010 12.31. a.mRizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-85552567357370430072010-02-23T02:15:00.000-08:002010-02-23T02:21:37.294-08:00Barakah Doa Pernikahan<span style="font-weight:bold;"></span><br />Alhamdulillah.. baru saja seorang sahabat SD menggenapkan separuh dien di usianya yang ke-21. awalnya cukup kaget waktu dapet undangan via fb. Wah, cepet banget!! Baru beberapa bulan nostalgia bareng, tau-tau sekarang dia nikah.. Ada lagi yang lebih bikin kaget! waktu menemukan sahabat SD saya yang lain di fb, dia malah udah punya anak! wah.. ternyata saya udah ketinggalan jauh ni! Lho?? :p<br /><br />Dan menjelang hari akad nikahnya, Wall teman saya hari itu penuh dengan ucapan selamat dan do’a dari teman-temannya. Saya termasuk salah satunya karena gak bisa hadir di walimahnya. Habis Jauh bo’! Purwokerto geto… Dan kebanyakan isi do’anya: “selamat menempuh hidup baru”, “semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah”, “semoga banyak anak, banyak rezeki, langgeng dunia akhirat”, tapi jarang sekali yang melantun do’a pernikahan seperti yang diajarkan Nabi saw. <br />Padahal do’a senada di Wall teman saya tadi, pernah membuat salah seorang sahabat Nabi saw., Uqail bin Abi Thalib, gundah! Lho? apa yang salah? Do’a-do’a tadi semuanya berisi harapan kebaikan! Beda sob..! Ada rahasianya nih.. nah, bahasan selanjutnya sayacuplik dari buku Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim-nya Salim A. Fillah! <br /><br />***********<br /><br />“Janganlah kalian berkata demikian, karena sesungguhnya Rasulullah telah melarangnya”, kata Uqail. Trus gimana donk? “Ucapkanlah”, kata Uqail:<br /> “Baarakallaahu laka wa baaroka ‘alaika, wa jama’a bainakuma fii khair…” (Semoga Allah karuniakan barakah kepadamu, dan semoga ia limpahkan barakah atasmu, dan semoga ia himpun kalian berdua dalam kebaikan) <br />Dari do’a di atas, ada kata-kata yang hampir mirip. Baarakallaahu laka (kepadamu) dan baaraka ‘alaika (atasmu). Ternyata maknanya berbeda sob! Yang pertama memberi siratan bahwa barakah kita harapkan ada pada hal-hal yang kita sukai, sedang yang kedua memberi pengertian bahwa barakah itu juga kita doakan senantiasa ada dalam hal yang tidak kita sukai.<br /><br />Lho? masa’ “kepada” dan “atas” aja bedanya jauh banget! Iya. Gampangnya, coba lihat terjemahan lahaa maa kasabat dengan wa ‘alaihaa maktasabat di akhir QS. Al-Baqarah 286. beda kan? Yang satu menunjuk amal kebaikan satunya lagi kenistaan.<br />Secara garis besar, hidup ini ya isinya dua hal tadi: yang kita sukai dan yang tidak. Dan pasti, dua-duanya ada. Kadang seiring, ada kala bergantian, dan berselang-seling. Sejatinya, apa itu barakah? <br /><br /> Gambarannya seperti kalau kita disuruh untuk shalat khusyu’ itu berarti kita disuruh untuk menyempurnakan wudhu, jika masih lapar makanlah dulu, kalo ada hajat yang ditahan tunaikanlah dulu ke WC. Kita juga sekaligus disuruh untuk memahami apa yang kita baca dalam shalat, disuruh untuk mengamalkan apa itu ihsaan. Banyak sekali yang terangkum dalam kata-kata shalat khusyu’ <br />Seperti itu pula barakah. Seolah ia merangkum aneka harapan yang sejatinya berujung kebaikan. Bahagia, banyak anak, hidup baru, kekal dunia akhirat, sakinah mawaddah wa rahmah, itu semua harapan. Tentang bahagia dan banyak anak misalnya, kita diperintahkan memilih calon pasangan yang penyayang lagi subur, karena Rasulullah saw akan berbangga dengan banyaknya jumlah ummatnya di hari kiamat nanti. Tapi, ada yang bahagianya hanya di dunia saja, ada yang banyaknya anak justu menjadi fitnah. Ada yang kehidupan barunya justru membuat semakin jauh dari Allah. Ada yang kekal berpasangan dunia akhirat, tetapi abadi menggelegak di jahannam, seperti Abu Lahab dan istrinya. Na’udzubillaahi min dzaalik…<br /><br />Ringkasnya, Barakah adalah bertambahnya kebaikan dari setiap kejadian yang kita alami dari waktu ke waktu. Barakah dalam kekata Ibnul Qayyim adalah semakin dekat dan akrabnya kita pada Allah<br /><br />Ketika Allah mencintai hamba-Nya, maka Ia berkenan membuat hati sang hamba begitu peka. Saat ditenggelamkan dalam lautan nikmat, sang hamba peka untuk segera mengenakan alat selamnya. Hatinya berbunga melihati indahnya berbagai rupa, namun tak pernah melalaikan satu kata: Syukur. Lain waktu, ketika gelombang musibah datang bertubi-tubi menghantam dan badai melantakkan apa yang dia punya, dia tak melupakan satu kata: Sabar. <br /><br />Jadi, yang dicinta Allah tidak selalu mereka yang senantiasa tertawa dan gembira, tersenyum dan terbahak semata karena nikmat, kemudahan hidup, kekayaan, dan kelimpahan. Sebagaimana bukan berarti dibenci Allah jika senantiasa merasakan kesempitan, kekurangan, dan kefaqiran. <br /><br />Dalam sebuah pernikahan, barakah menjawab, menjelaskan, menenangkan, dan menyemangati. Barakah membawa senyum meski air mata menitik-nitik, barakah menyergap rindu di tengah kejengkelan, barakah menyediakan belaian dan rengkuhan lembut saat dada kita sesak oleh masalah. <br /><br />Pada tataran apapun, barakah menghadirkan dunia yang tak tertembus oleh mata kasat kita. Barakah telah menghapus ukuran-ukuran dan standar yang kita pakai untuk mendefinisikan apa itu “bahagia”.<br /> <br />Jadi, apa yang menjadi perangkum, pengikat semua kebaikan dan kebahagiaan itu agar benar-benar menjadi kemuliaan? Apa yang membuat banyak anak dan kehidupan baru menjadi bermakna? Apa yang membuat sakinah, mawaddah, wa rahmah jauh lebih berniali dari sekedarnya saja?<br />Barakah! Ya, barakah!<br /><br />*************<br /><br />So, ketika besok bertemu dengan teman atau kerabat yang baru saja menikah, jangan lupa ucapka do’a yang diajarkan Rasulullah saw. tadi. Pun juga ketika diri sendiri yang menggenapkan setengah dien, ajak dan ingatkanlah para tamu untuk melafadz do’a yang sama lewat catatan kaki yang diselipkan di undangan walimah yang kita hantar ke mereka. Selain untuk menghidupkan sunnah Rasul, ada banyak sekali harapan yang terangkum dalam do’a singkat itu… Apa tadi do’anya? <br /><span style="font-weight:bold;">BAARAKALLAAHU LAKA, WA BAARAKA ‘ALAIKA, WA JAMA’A BAINAKUMAA FII KHOIR..<br /></span>Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-46517562372194024752010-02-22T04:59:00.000-08:002010-02-22T05:00:24.880-08:00Tata Cara Mandi JunubSobat, Ternyata, mandi wajib alias mandi junub atawa mandi besar itu tata caranya lho! Masa’ sih? Bukannya cuman keramas doank ya? Hm…bukan… dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw mencontohkan, bahwa kalo mandi besar itu tata caranya:<br />1.Mencuci kedua tangan. <br />2.Menuangkan air dari tangan kanan ke tangan kiri<br />3.Mencuci kemaluan<br />4.Berwudhu seperti wudhunya orang shalat <br />5. Menyela – nyela pangkal rambut<br />6.Menyiram kepala dengan 3 tuangan<br />7.Menyiram seluruh tubuh<br />8.Mencuci kedua kaki<br />Nah.. ini redaksi haditsnya: <br />Aisyah r.a. berkata, "Ketika mandi janabah, Nabi SAW memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian ia menumpahkan air dari tangan kanannya ke tangan kiri lalu ia mencuci kemaluannya kemudia berwudku seperti wudhu` orang shalat. Kemudian beliau mengambil air lalu memasukan jari-jari tangannya ke sela-sela rambutnya, dan apabila ia yakin semua kulit kepalanya telah basah beliau menyirami kepalnya 3 kali, kemudian beliau membersihkan seluruh tubuhnya dengan air kemudian diakhir beliau mencuci kakinya." (HR Bukhari/248 dan Muslim/316)<br />Sobat, karena mandi wajib itu termasuk ibadah, maka agar diterima, harus sesuai dengan tuntunan Rosul. <br />Hmm… udah tau kan sekarang? Yuk kita jalankan bersama! ^0^Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-53439344210712800242010-01-21T05:36:00.000-08:002011-11-02T06:54:26.126-07:004 Tipe Kepribadian Manusia1. Kepribadian Sanguinis "Populer" ( Ekstrovert – Membicara – Optimis ) <span style="font-weight:bold;"></span></span>
<br />
<br /><span style="font-style:italic;">Kekuatan</span>
<br />
<br />Kepribadian yang menyenangkan, ceria, supel, suka bicara dan bercerita. Punya selera humor yang baik. Emosional dan demonstratif. Antusias dan ekspresif. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu. cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. mudah menyesuaikan diri, tidak tahan melihat orang asing didepan mereka tanpa memberi tanggapan kepadanya.
<br />Optimis, Penuh rasa ingin tahu. Berhati tulus, tidak menyimpan dendam dan cepat meminta maaf. Menyukai kegiatan spontan. Dalam bekerja, mengajukan diri secara sukarela untuk bekerja, mengilhami orang lain untuk bergabung dan dapat mempesona orang lain untuk bekerja.
<br />
<br /><span style="font-style:italic;">Kelemahan</span>
<br />
<br />Mendominasi percakapan dan suka membesar-besarkan, egoistis, suka mengeluh, kekanak-kanakan, tidak pernah dewasa. Mudah marah/emosional. Sensitif terhadap yang dikatakan orang tentang dirinya. Melupakan kewajiban. Mereka jarang kwatir akan masa depan dan masa lalu. Keyakinan cepat luntur, tidak disiplin, mudah teralihkan perhatiannya. Benci sendirian. Tidak tetap/mudah berubah dan pelupa. Pandai berdalih. Suka mencari perhatian, sorotan dan kasih sayang, dukungan dan penerimaan orang di sekelilingnya. cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya.
<br />
<br />
<br /><span style="font-weight:bold;">2. Melankolis, “Yang Sempurna”( Introvert – Pemikir – Pesimis )</span>
<br />
<br /><span style="font-style:italic;">Kekuatan</span>
<br />
<br />Perfeksionis, standar tinggi. Cenderung diam dan pemikir sehingga membutuhkan ruang dan ketenangan supaya bisa berpikir dan melakukan sesuatu. Serius dan bertujuan. Analitis. Berbakat dan kreatif. rela berkorban. Berfilsafat dan puitis. Bijaksana, Idealis. Menghargai keindahan. Sensitif kepada orang lain. Berteman dengan hati-hati. Puas ada di belakang layar. Menghindari perhatian. Setia dan mengabdi. Mau mendengarkan keluhan dan mudah terharu. Dalam bekerja: suka keteraturan, terjadwal, hati-hati. Rapi dalam perencanaan, hemat. Suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka
<br />Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankolis cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali
<br />
<br /><span style="font-style:italic;">Kelemahan</span>
<br />
<br />Mengingat yang negatif dan menikmati sakit hati. Sering meremehkan diri mereka sendiri untuk tidak melakukan dengan lebih baik walaupun pada kenyataannya produktivitas mereka lebih daripada kebanyakan perangai lainnya. Standar suka terlalu tinggi. Sangat memerlukan persetujuan. Mementingkan diri sendiri. Terlalu instropektif. Tertekan karena ketidaksempurnaan, takut akan kegagalan, Tidak aman secara sosial..Menarik diri dan menjauh. Suka mengkritik orang lain. Tidak menyukai yang menentang. Mencurigai orang lain, pendendam. Tidak mudah memaafkan dan penuh kontradiksi. Dalam kerjaan : suka memilih pekerjaan sulit. suka ragu-ragu dan melewatkan banyak waktu.
<br />
<br /><span style="font-weight:bold;">3. Kepribadian Koleris "Kuat" ( Ekstrovert – Pelaku – Optimis )</span>
<br />
<br /><span style="font-style:italic;">Kekuatan</span>
<br />
<br />Tipe ini berbakat menjadi pemimpin. Suka berprestasi dan mengorganisasikan. Hidupnya berorientasi pada tujuan, aktif dan dinamis.Berkemauan keras dan tidak mudah putus asa. Tidak menyukai air mata dan emosi. Bebas dan mandiri. Dalam bekerja, suka yang serba teratur dan mencari pemecahan praktis. Bertanggung jawab, mau melakukan tugas yang sulit dan suka ditantang. Bisa mendelegasikan pekerjaan dan mau bekerja untuk kegiatan kelompok . Bergerak cepat untuk bertindak sehingga unggul dalam keadaan darurat.
<br />
<br /><span style="font-style:italic;">Kelemahan</span>
<br />
<br />Orang bertipe koleris terlalu bersemangat, suka memerintah dan tidak sabaran, keras kepala dan kaku. Mereka punya rasa, hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Menyukai kontroversi dan pertengkaran, tidak mau menyerah kalau kalah. Tidak simpatik/kurang peka terhadap perasaan orang lain. Suka merasa benar sendiri. Mendominasi orang lain Dalam bekerja termasuk <span style="font-style:italic;">workaholic</span>, menuntut loyalitas dan penghargaan bawahan. Bisa kasar atau taktis. Mengharapkan pengakuan atas prestasinya.
<br />Orang Kolerik tidak pernah untuk mencoba untuk tidak menguasai suatu situasi dan mereka hidup penuh dengan pertentangan. Bagian dari sifat dasar mereka yang belum berkembang adalah emosi mereka. Mendapatkan persetujuan dari mereka hampir merupakan hal yang tidak mungkin. Mencapai tujuan mereka adalah ambisi bagi orang Kolerik, dan beberapa orang Kolerik mendapatkan reputasi mereka dengan memperalat orang lain.
<br />
<br /><span style="font-weight:bold;">4. Kepribadian Phlegmatis "Damai" ( Introvert – Pengamat - Pesimis ) </span>
<br />
<br /><span style="font-style:italic;">Kekuatan</span>
<br />
<br />Kadang tipe ini dipandang sebagai orang yang lamban. Sebenarnya bukan karena ia kurang cerdas, tapi justru karena ia lebih cerdas dari yang lain. Mudah bergaul dan santai. Mudah diajak rukun dan menyenangkan. Tenang, teguh, sabar dan seimbang. Hidup konsisten. Tidak banyak cakap tetapi bijaksana. Simpatik dan baik hati. Menyembunyikan emosi. Hidupnya penuh tujuan. Tidak suka mempersoalkan hal sepele. Punya banyak akal dan bisa mengucapkan kata-kata yang tepat di saat yang tepat. Pendengar yang baik, memiliki rasa humor yang tajam. Suka mengamati orang lain. Berbelas kasihan dan peduli. Dalam bekerja: cakap dan mantap, dapat menengahi masalah. Menghindari pertikaian, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya nggak terus berkepanjangan. Menemukan cara yang mudah. Baik dibawah tekanan.
<br /><span style="font-style:italic;">
<br />Kelemahan</span>
<br />
<br />Terlalu pemalu dan tidak banyak bicara, tidak menuntut dan lambat. Tidak suka keramaian. Terlalu takut salah dan kawatir, jarang mengeluarkan ide-ide atau perasaan jika mereka tidak yakin mereka tidak akan melukai atau menyakiti orang lain. Mementingkan diri sendiri dan suka merasa benar sendiri, walaupun mereka menunjukkan sikap ini dengan sangat diplomatis sehingga bahkan beberapa teman baik mereka tidak mengenal mereka.
<br />Tidak antusias. Suka menilai orang lain. Suka menunda-nunda sesuatu. Kurang disiplin dan motivasi diri. Malas dan tidak peduli. Membuat orang lain merosot semangatnya. Lebih suka menonton. Tidak suka tantangan/resiko. Terlalu suka kompromi. Perlu waktu untuk menerima perubahan. Tidak suka didesak-desak. Tidak mau susah, sehingga suka mengambil jalan pintas yang paling mudah dan gampang.
<br />***************
<br />
<br />Dari 4 tipe kepribadin ini, tiap orang mempunyai kombinasi dari dua kepribadian. Umumnya salah satunya lebih dominan, kadang juga keduanya seimbang. Bila hanya 1 dari tipe kepribadian, maka dapat dikatakan tipe kepribadian sejati. Misalnya Sanguinis sejati. Sanguin dan koleris bisa berkombinasi secara alami karena keduanya ekstrovert, optimis dan terus terang. Kombinasi ini menghasilkan individu yang sangat energik. Phlegmatis dan melankolis bisa berkombinasi karena keduanya introvert, pesimis dan lembut.
<br />
<br />Wanna share? I’m phlegmatis-melancolic a lil' bit sanguinis.. Hihihi
<br />Kalo kamu?
<br />Yah… apapun tipenya, maksimalkan kelebihan dan kurangi kelemahan… setiap orang unik koq, punya ke-khas-an sendiri seperti potongan puzzle yang bisa saling melengkapi justu karena potongan itu berbeda.. ^^
<br />
<br />21 January 2010
<br />
<br />Dari berbagai sumberRizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4293747917795101014.post-79858427058172056852009-12-15T14:40:00.000-08:002011-11-02T06:42:18.931-07:00MENJADI DIRIKUKita cenderung ingin diterima di lingkungan, wajar jika kemudian kita beradaptasi, mencoba melazimi komunitas, mencoba melakukan hal-hal yang komunitas sukai. <br />Tapi bagi saya, yang ternyaman tetaplah menjadi diri sendiri. Karena setiap orang berhak memperjuangkan idealisme, pendapat, pemikiran yang dia yakini (asal gak melanggar batas2 syar’i lho..). Tak harus sama dengan orang lain, tak harus mengikuti pendapat kebanyakan orang. Adaptasi adalah keniscayaan, setiap orang selalu berusaha menyesuaikan diri di tempat yang berbeda, tapi tak perlu sampai mengorbankan prinsip! Berbaur tak harus lebur…<br />Dengan menjadi diri sendiri, secara tak sadar kita menyeleksi, siapa sahabat sejati sebenarnya. Mereka orang-orang yang tetap bertahan membersamai kita meskipun tahu bahwa diri kita ternyata penuh noda dan karat, tak sebening saat berkenalan pertama kali, ketika hanya kebaikan-kebaikan saja yang kita tampakkan. <br /><br />*******<br />Kita kadang mengagumi pribadi seseorang, adalah hal yang dimaklumi ketika kita ingin menjadi seperti mereka.<br />Tapi bagi saya, yang ternyaman tetaplah menjadi diri sendiri. Dengan itu, berarti kita mensyukuri kelebihan yang Allah berikan, jujur mengakui kekurangan diri sendiri, dan lapang menerima kelebihan yang Allah karuniakan kepada orang lain. <br />Bukan berarti tak boleh meneladani seseorang, tapi lakukan itu sesuai dengan kapasitas yang kita miliki, tak harus sampai merubah jati diri. Karena suatu saat, ada masanya kita akan jenuh bersandiwara, ada saatnya kita tidak sanggup lagi meniru, ada waktunya kita akan rindu bersikap “apa adanya” seperti diri kita yang dulu. <br /><br /> Tiap orang punya perannya sendiri-sendiri, karena Allah karuniakan kelebihan yang berbeda. Agar kita dapat belajar tentang arti sabar, syukur, menghargai, menolong, melengkapi, agar tak ada alasan untuk menyombongkan diri…<br /> Ibarat pohon, dia tak dapat tumbuh tanpa akar, tak bisa kokoh tanpa batang, tak cukup kuat tanpa ranting, tak begitu berarti tanpa buah, dan tak akan meneduhkan tanpa daun. Setiap bagiannya berarti, saling melengkapi, saling menutupi kekurangan satu sama lain.<br /><br /> Daripada terus melihat ke atas dan tak pernah puas, kenapa tak mencoba untuk memaksimalkan apa yang kita miliki? Agar menjadi seperti apapun kita, setiap orang tetap dapat merasakan manfaatnya… <br /><br /><blockquote></blockquote>Kamar kos, 3 November 2009<br /><br /><br />Tulisan iseng pertama setelah sekian lama gak nulis…. meskipun gak jelas, gak nyambung, gak asyik, dan gak wokey (eh, qo malah nyela2 tulisan sendiri!? :p), tapi legaa….!! Se-nggaknya beberapa beban yang sempat ‘nemplok’ di otak bisa keluar juga… ^_^Rizkiyani Astutihttp://www.blogger.com/profile/01160767099280630100noreply@blogger.com0