Biasa Yang Luar Biasa

Minggu, 29 April 2012

Mungkin kita memang harus belajar menghargai yang biasa...
Mata yang biasa melihat, gigi yang biasa mengunyah, udara yang biasa terhirup, air yang biasa menyegarkan, tangan-kaki yang biasa menjalankan masing-masing fungsinya, sahabat yang biasa selalu ada, istri yang biasa melayani, suami yang biasa melindungi dan dijadikan tumpuan, atau bahkan orang tua kita yang biasa memberikan kasih sayang dan perhatiannya...

Bukan karena itu semua adalah hal-hal yang biasa2 saja, tapi saking terbiasanya kita mendapat dan menikmatinya, rasanya yang kemudian menjadi biasa-biasa saja.
(Gak heran kalo rumput tetangga kelihatan lebih hijau, soalnya ga biasa kita lihat sih.. :p)

Padahal sebenarnya, ketika hal-hal tadi  hilang dari  kita, baru akan terasa,
betapa luar biasanya nikmat-nikmat Allah yang sering kita anggap remeh itu...
Termasuk, orang tua, mungkin?

Semoga kita tidak termasuk orang yang disebut Rasulullah saw.  rugi 3x lipat, diberi kesempatan emas membersamai orang tua kita hingga hari tuanya, namun karena kurangnya bakti kita, atau kedurhakaan yang terlampau sering kita lakukan, membuat kita tidak bisa masuk surga... *


- Ruang Renung, 29/4/12-


*Hadits Riwayat Muslim:
 Dari Abu Hurairah r.a bahwasanya Rasulullah saw. bersabda:
"Sungguh sangat merugi!" (Beliau mengucap­kannya sampai tiga kali). Para sahabat bertanya, "Siapakah yang merugi itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Yaitu orang yang menjumpai kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya ketika tua, akan tetapi tidaklah menjadikan ia masuk surga.
 (HR.Muslim)